Sorong, TP – Bentrokan antara oknum Brimob dan TNI-AL di Pelabuhan Sorong, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Minggu (14/4/2024), masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Apalagi setelah beredarnya rekaman CCTV di Pelabuhan Sorong saat insiden tersebut.
Awalnya beredar informasi, pemukulan pertama kali dilakukan oknum Brimob yang diduga tak mengindahkan teguran oknum TNI-AL yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di lokasi kejadian.
Namun, setelah banyak pemberitaan yang beredar sesuai laporan awal, disusul lagi rekaman CCTV di lokasi kejadian yang berbanding terbalik dari laporan awal tersebut.
Dari rekaman CCTV yang beredar, awal mula terjadi pemukulan bukan dilakukan oknum Brimob terhadap oknum TNI-AL, tetapi sebaliknya, oknum TNI-AL yang lebih dahulu melayangkan pukulan kepada oknum Brimob.
Sebelum melakukan pemukulan, sesuai rekaman CCTV berdurasi kurang lebih 3 menit, juga tampak oknum TNI-AL sempat mendorong oknum Brimob. Bahkan, sempat terjadi adu argumen, sehingga oknum TNI-AL memukul bagian wajah oknum Brimob, lalu direspon dengan melakukan balasan.
Dalam rekaman CCTV, oknum Brimob tampak seorang diri melakukan perlawanan terhadap beberapa oknum TNI-AL yang ada di lokasi kejadian. Pegawai Pelindo IV Sorong, warga, dan aparat yang ada di lokasi kejadian berupaya melerai peristiwa tersebut.
Namun rupanya, kejadian meluas ketika rombongan oknum Brimob secara tiba-tiba datang dan memukul oknum TNI-AL hingga mengalami luka parah. Dampak dari pemukulan tersebut, maka rombongan oknum TNI-AL yang tidak terima, bergerak dari markasnya dan melakukan aksi secara brutal.
Sejumlah oknum TNI-AL membawa sajam, kayu, dan besi, melakukan razia terhadap polisi dan warga sipil yang dicurigai intel. Bahkan, sejumlah polisi yang justru tidak mengetahui permasalahan ini, menjadi korban penyerangan oknum TNI-AL.
Akibat dari penyerangan secara brutal itu, anggota Polres Tambrauw, Evans Mairuhu, mengalami luka parah akibat dikeroyok oknum TNI-AL di sekitar SMP Negeri 1 Sorong.
Selain menyerang polisi, sejumlah oknum TNI-AL pun melampiaskan emosinya dengan membakar pos pengamanan Idul Fitri 1445 H, pos pelayanan Samsat Drive Thru dan menyerang kantor Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Sorong.
Bukan itu saja, warga dan wartawan yang berupaya mendokumentasikan kebrutalan oknum TNI-AL diintimidasi agar tidak mengambil rekaman.
Menanggapi ulah sejumlah oknum TNI-AL tersebut, Panglima Koarmada (Pangkoarmada) III, Laksamana Muda TNI Hersan berkomitmen melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap anggota yang terlibat.
“Itu nanti akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut, akan ada proses pemeriksaan mendalam. Kejadian tersebut awalnya bermula dari insiden di Pelabuhan Sorong. Kalau itu tidak ada insiden di Pelabuhan, tidak mungkin hal itu terjadi,” jelas Pangkoarmada III dalam konferensi pers di Polresta Sorong, Minggu (14/4/2024).
Sementara itu, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Johnny E. Isir dan Pangkoarmada III memastikan situasi keamanan sudah kondusif dan dinyatakan aman.
Untuk anggotanya, Kapolda menegaskan, permasalahan sudah selesai, tinggal bagaimana proses penindakan berjalan secara utuh dan tuntas.
“Besok Dansat Brimob dan Kadiv Propam akan melakukan pemeriksaan bekerja sama dengan pihak Pomal, juga tentu melibatkan intel dari tiap-tiap satuan untuk membantu proses penyelidikan dan penyidikan,” tandas Isir. [CR24-R1]