Manokwari, TP – Bertepatan dengan hari Malaria se-Dunia pada 25 April 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, akan lebih meningkatkan komitmen menuju eliminasi tahun 2027.
“Pada peringatan hari Malaria se-Dunia tanggal 25 April 2024, Kita Papua Barat dan Manokwari punya komitmen akan meng-nolkan Malaria di tahun 2027,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Manokwari, Rahimi kepada Tabura Pos via telepon, Kamis (25/4/2024).
Rahimi mengungkapkan, formulasi menuju nol Malaria tahun 2027, pihaknya akan lebih menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat, tentang pencegahan, resiko dan kerugian Malaria di lingkungan masing-masing.
Rahimi menegaskan, pihaknya sangat membutuhkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan Manokwari eliminasi Malaria. Sebab, penanganan secara medis dari pemerintah sudah sangat masif dilakukan. Mulai dari pengobatan sampai pembagian kelambu.
“Eliminasi Malaria sangat butuh peran masyarakat. Kalau bisa 70 persen dari masyarakat dan 30 persen dari dinas kesehatan, mungkin hanya menyediakan tenaga, ilmu, dan logistik. Lebihnya itu dari masyarakat,” terangnya.
Rahimi menambahkan, di tahun 2024, pihaknya akan langsung mengintervensi di lapangan jika ada temuan kasus baru Malaria disuatu tempat sampai tuntas.
“Misalnya ada satu orang dalam satu keluarga yang terkena Malaria, maka penanganannya langsung terhadap semua keluarga itu dan lingkungannya dengan memeriksa darah, karena Malaria disebabkan gigitan nyamuk dari jam 6 sore sampai 9 malam,” bebernya.
Ia menegaskan, intervensi itu dilakukan karena ketika satu saja orang terkena Malaria, maka menjadi masalah besar bagi eliminasi karena Malaria merupakan penyakit menular melalui gigitan nyamuk.
Rahimi menambahkan, 2022-2023 sekitar 1.000 lebih telah tertangani dan sembuh.
“Alhamdulillah, di Manokwari sejak tahun 2021,2022, dan 2023 tidak ada yang meninggal dunia karena Malaria,” pungkasnya.
Kepala Seksi P2P Dinkes Manokwari ini mengimbau masyarakat untuk menerapkan hidup sehat dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya.
“Tidur pakai kelambu, kurangi gantungan baju, kubur kaleng-kaleng dan bersihkan semua tempat yang menjadi sumber sarang nyamuk,” pungkas Rahimi. [SDR-R4]