Manokwari, TP – Front Rakyat Papua di Manokwari menggelar aksi memperingati 61 tahun aneksasi Bangsa Papua di pertigaan tugu Fanindi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu, 1 Mei 2024.
Aksi dengan tema: ‘Papua Darurat Militer dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri’ ditandai dengan orasi secara bergantian dan dihadiri seratusan warga.
Perwakilan dari massa aksi, dalam orasinya, mengatakan, memperingati 61 tahun hari aneksasi Papua, ini adalah aksi bermartabat, aksi damai, dan bukan anarkhis.
Melalui aksi ini, massa ingin menyampaikan apa yang menjadi aspirasinya dan apa yang dianggap kebenaran, bahwa Papua merdeka adalah solusi. Di samping itu, aksi ini juga sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem yang tidak sesuai dengan apa yang diterapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di atas tanah Papua.
Sementara itu, perwakilan Fraksi Otsus DPR Papua Barat, M. Bogra menyampaikan, pihaknya menyadari bahwa aksi ini sebagai keluh kesah dari hati nurani rakyat.
Dirinya mengucapkan terima kasih terhadap massa aksi yang menyampaikan aspirasi secara tertib, termasuk untuk aparat keamanan yang mengawal dan menjaga keamanan.
Diutarakannya, apa yang menjadi aspirasi dan sifatnya catatan kritis, terutama masalah ekonomi yang disampaikan, tentu akan menjadi vitamin untuk mengontrol rumusan kebijakan pembangunan di bidang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat melalui kewenangan yang diperoleh DPR Papua Barat.
Dirinya menyampaikan permohonan maaf, karena mengetahui tujuannya ke Kantor DPR Papua Barat, sehingga dirinya mewakili datang ke lokasi aksi. Apalagi, tidak ada orang di kantor, karena hari ini tanggal merah dan libur, termasuk adanya alasan keamanan, karena terlalu jauh.
“Aspirasinya kami sudah terima dan nanti akan disampaikan kepada pimpinan DPR untuk dikaji, diatur sesuai mekanisme yang berlaku di DPR Papua Barat. Apa yang menjadi masukkan itu menjadi kewenangan pimpinan untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait,” imbuh Bogra.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Manokwari, Kompol Wisnu Prasetyo mengatakan, pihaknya menerjunkan 175 personil di-back up 1 SSB dari Kodim 1801 Manokwari.
Prasetyo mengatakan, terkait aksi ini, pihak kepolisian sudah menerima seruannya, sehingga dilakukan pengamanan untuk menjaga ketertiban umum.
“Mereka berencana longmarch ke Kantor DPR Papua Barat, tetapi tidak diberikan izin, karena alasan ketertiban umum. Kita minta pihak DPR tadi yang datang menemui massa aksi,” jelas Kabag Ops kepada Tabura Pos di sela-sela pengamanan aksi, seraya mengatakan, semua berjalan aman dan damai.
Dari pantauan Tabura Pos, aksi ini dikawal aparat keamanan yang dipimpin Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangungsong, dimulai pukul 08.00 WIT dan berakhir sekitar pukul 13.30 WIT.
Massa aksi membubarkan diri setelah menyampaikan dan menyerahkan aspirasinya, lalu diterima perwakilan DPR Papua Barat. Usai massa membubarkan diri, aparat keamanan membersihkan sampah-sampah di jalan. [AND-R1]