Manokwari, TP – Mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan warga di Kabupaten Manokwari, beberapa waktu lalu, diduga meninggal dunia akibat kehabisan nafas.
Hal tersebut berdasarkan keterangan dokter bahwa bayi tersebut kehabisan nafas, karena diduga mulutnya dibekap atau saluran pernafasannya ditutup.
Kasat Reskrim Polresta Manokwari, AKP Raja Putra Napitupulu menjelaskan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Diduga, tambah Kasat Reskrim, bayi tersebut hasil dari hubungan gelap.
“Usia bayi itu belum genap satu minggu. Berdasarkan perkiraan dari dokter, usia bayi itu sekitar 3 hari sampai 1 minggu,” ungkap Napitupulu yang dikonfirmasi wartawan di Polresta Manokwari, Kamis (16/5).
Dalam proses penyelidikan, ungkapnya, pihak kepolisian sudah mengambil sampel DNA bayi dan selanjutnya sedang berupaya mencari siapa ibu dari bayi tidak berdosa tersebut.
“Dari keterangan dokter itu, dia meninggal bukan karena dibuang, tapi dibekap. Jadi, menutup saluran pernafasan, terus dibuang, jadi matinya karena kehabisan nafas. Itu diduga hasil hubungan gelap. Kita sudah ambil sampel DNA, tinggal kita cari siapa ibu dari bayi ini,” jelas Kasat Reskrim.
Berdasarkan catatan Tabura Pos, mayat bayi itu ditemukan seorang warga yang sedang mencari sayur di kali bawah Swapen Bahari. Ketika pertama kali ditemukan, tercium aroma tidak sedap yang menyengat.
Kemudian, penemuan mayat bayi tersebut dilaporkan kepada warga lain, dan diteruskan ke Polresta Manokwari. pihak kepolisian yang menerima laporan melakukan evaluasi dan membawa mayat bayi tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk diautopsi.
Mayat bayi diduga sengaja dibuang orangtuanya, karena diduga hasil hubungan gelap atau di luar pernikahan yang sah. Dalam upaya pengungkapan ini, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi. [AND-R1]