Yusak Wabia: kunker dirjen kebudayaan dapat membangkitkan kebudayaan di Papua Barat

Manokwari, TP – Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Hilmar Farid, melakukan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka penguatan kebudayaan di Provinsi Papua Barat, Kamis (3/2).
Dikatakan Farid, dirinya telah berdiskusi singkat bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan juga pimpinan – pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, untuk memperkuat program kebudayaan di Papua Barat.
Dia menyebutkan, ada dua fokus untuk perkuat kebudayaan di Papua Barat, pertama, ada banyak kegiatan – kegiatan kebudayaan yang selama masa pandemi Covid – 19 tidak dijalankan.
“Tadi kita diskusi bagimana bisa memperkuat kegiatan – kegiatan yang sudah ada dengan cara meningkatkan kapasitas. Artinya, kita memastikan bahwa para pelaku tetapi juga orang – orang teknis bisa mendapatkan dukungan dari kementerian tetapi bentuknya kerjasama,” kata Farid kepada para wartawan usai rapat bersama pimpinan OPD di Kantor Gubernur Papua Barat, kemarin.
Menurutnya, Pemprov Papua Barat akan berkerjasama dengan Kemdikbudristek, namun yang paling penting adalah memberikan pelayanan kepada para pelaku budaya.
Lanjut Farid, Fokus kedua adalah terkait dengan penetapan Papua Barat sebagai provinsi konservasi. Menurutnya, konservasi dengan kebudayaan, mempunyai hubungan yang sangat herat. di Papua Barat ini banyak sekali praktek – praktek konservasi yang berbasis pada kearifan lokal.
“Jadi kita juga ingi fokus kesana, bagimana menjahit seluruh kegiatan – kegiatan ini dan menghadirkannya secara signifikan dalam setiap kegiatan festival. Festival bukan hanya ekspresi seni tetapi juga ingin mengambil kearifan lokal masyarakat adat di Papua Barat khusus berkaitan dengan konservasi. karena ini sudah menjadi tema yang penting di Papua Barat,” terang Farid.
Dia menambahkan, selain membahas penguatan program kebudayaan di Papua Barat, dirinya juga memperkenalkan program – program dari beberapa bidang di Direktorat Kebudayaan dan seterusnya.
“Tetapi yang terkait dengan kerjasama sudah cukup konkrit terutama untuk tahun ini dan tahun depan,” jelasnya.
Di tahun depan, kata Farid, akan dilakukan event Qatar Indonesia the year of culture, jadi tahun budaya Indonesia dan Qatar.
“Ya, tadi saya membuka saja kesempatan bagi para pelaku budaya yang ada di Papua Barat khususnya untuk terlibat dalam kegaitan ini. Tadi disepakati diskusinya akan lebih lanjut dengan Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan yang akan datang,” ujarnya.
Farid mengungkapkan, telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Namun, hanya sebatas silaturahmi sebab, dirinya belum bertemu langsung dengan beliau dan sekaligus ingin mendengar program kebudayaan yang menjadi prioritas di Papua Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia berharap, dengan kunker Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek disini dapat membangkitkan kebudayaan di Papua Barat.
Menurut Wabia, kebudayaan di Papua Barat ini bagaikan raksasa yang sementara tidur. Jadi, sambung dia, dengan kunker Dirjen Kebudayaan, maka semua aspek di Papua Barat akan dibangunan.
LIHAT JUGA : https://taburapos.co/2022/02/04/pemilik-hak-ulayat-palang-pintu-gerbang-kantor-dprd-manokwari-2/
“Jadi bicara kebudayaan ini tidak hanya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saja tetapi, melekat di semua OPD dan disemua sektor. Beliau datang dan melihat langsung, mendengar langsung budaya di Papua Barat,” terang Wabia kepada para wartawan di kantor Gubernur Papua Barat, kemarin.
Dengan melihat langsung dan mendengar langsung, Dirjen Kebudayaan dapat melihat langsung budaya mana yang perlu dikembangkan, budaya mana yang perlu dilestarikan dan mana yang perlu di jaga, tandas Wabia. [FSM-R4]