Manokwari, TP – Keluarga Besar Maybrat di 7 Kabupaten se Papua Barat di bawah semboyan “Nehaf Sau Bonot Sau” atau Satu Hati Satu Pikiran menyatakan sikap politiknya untuk mendukung Dominggus Mandacan (Doman) sebagai calon Gubernur Papua Barat periode 2024-2029.
Pernyataan sikap politik Suku Besar Maybrat di Papua Barat disampaikan Kepala Suku Besar Maybrat, Marthen Nauw didampingi Kepala Sub Suku Ayamaru, Soleman Sikirit, Kepala Sub Suku Aifai, Paulus Asem dan Pendiri Finya Maybrat, Dorsila Sinon Salosa di Sekretariat Suku Besar Maybrat Bersatu untuk Doman di Manunggal Amban, Sabtu (15/6/2024).
Dikatakan Nauw, Maybrat terdiri dari empat sub suku, baik suku Ayamaru, suku Aitinyo, suku Aifat dan suku Mareh menyatakan sikap bahwa, keluarga besar Maybrat telah siap untuk mendukung Doman sebagai calon Gubernur Papua Barat di periode kedua.

Dikisahkan Nauw, sikap politik Suku Besar Maybrat bukan saja kali ini, tetapi sejak Doman sebagai Bupati Manokwari selama 2 periode dan Doman sebagai Gubernur Papua Barat periode I dan sampai saat ini sikap politik Suku Besar Maybrat tetap konsisten berikan dukungan kepada Doman di periode ke-2 sebagai calon Gubernur Papua Barat.
“Kami makan dan minum di Manokwari Papua Barat, maka siapa pun figur yang diinginkan masyarakat Maybrat, kami akan tetap berikan mendukung kepada Doman. Apapun yang terjadi, apapun hambatannya kami tetap dukung Doman,” tandas Nauw.
Ditempat yang sama, Kepala Sub Suku Ayamaru di Manokwari, Solemen Sikirit mengatakan, sebagai Kepala Sub suku sepakat terhadap pernyataan sikap politik yang disampaikan Kepala suku besar Maybrat.
“Apapun yang terjadi kami tetap berikan dukungan kami kepada Doman. Meskipun orang mengatakan sudah ada Papua Barat Daya, tapi kami tetap ada di Manokwari dan kami siap mendukung Dominggus Mandacan,” tandas Sikirit.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sub Suku Aifat di Manokwari, Paulus Asem dan Tokoh Perempuan Maybrat di Manokwari, Dorsila Sinon Salosa bahwa, pihaknya mempunyai komitmen yang sungguh-sungguh mendukung Dominggus Mandacan sebagai Gubernur Papua Barat.
“Kalau Kepala suku sudah sampaikan pernyataan sikap, maka kami tetap satu komando, karena prinsip adat kami saling mengikat dan tidak bisa memisahkan satu dengan yang lain,” tegas Asem.
Masyarakat adat Arfak khususnya suku Meyah memiliki ikatan budaya dengan Suku Maybrat. Ketika ada kandidat lain, pihaknya akan tetap memilih Doman karena ada kekerabatan, jelas Asem.
“Ini agenda pertama kamikami dan dalam waktu dekat kami akan deklarasi dukungan suku besar Maybrat usai Doman umumkan pasangan calon wakil gubernurnya,” tandas Asem. [FSM-R3]