
Ransiki, TP – Keseriusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdibud) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Agus Mandacan, dalam memperjuangkan anak Arfak untuk mendapat program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) tahun 2024, terus di upayakan.
Menurut Agus Mandacan, anak Arfak harus bisa memenuhi peluang 80 persen untuk mengisi kuota program beasiswa ADik tahun 2024, yang dibiayai Kemendikbudristek. Dalam hal ini, untuk mengisi kuota yang ada, pembagiannya 80 persen harus untuk orang Arfak dan 20 persen di isi oleh Suku Papua yang lainnya.
“Beasiswa ADik tahun ini, harus 80 persen orang Arfak. Saya sudah sampaikan ke semua Kepala SMA/SMK supaya memperhatikan itu,” kata Mandacan kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, kemarin.
Ia mengungkapkan, sudah saatnya orang asli Arfak harus bisa menikmati jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu dengan berkuliah pada Peguruan Tinggi yang ada di luar Papua, dengan biaya yang ditanggung oleh Kemendikbudristek yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Untuk mempersiapkan proses seleksi beasiswa ADik di daerah, dia mengaku, proses seleksi akan berlangsung secara terbuka di SMA/SMK yang ada di Mansel. Dalam proses seleksi tidak ada kekhususan bagi siapapun termasuk bagi anak pejabat, melainkan yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa ADik adalah mereka yang mempunyai kemampuan dan memenuhi standar nilai yang ditentukan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah adanya pendampingan orang tua terhadap anaknya masing-masing, guna memastikan bahwa anak-anak diberikan kesempatan untuk berkuliah di luar Mansel, serius mengeyam pendidikan dan mengikuti semua tahapan kuliah dengan baik dibuktikan dengan surat pernyataan. Sebaliknya, bukan pergi mabuk-mabukan dan bersenang-senang sehingga drop out.
Terkait Kampus mana yang menjadi rujukan program beasiswa ADik, pihaknya belum bisa memastikan. Yang pastinya semua Kampus di Indonesia bisa menjadi tujuan kerjasama beasiswa ADik. [BOM-R4]