Manokwari, TP – Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua Barat menggelar Festival Kurikulum Merdeka, dengan menggaungkan esensi pelaksanaan dan hasil kurikulum Merdeka yang berlangsung di salah satu pusat perbelanjaan di Manokwari, Rabu (26/6/2024).
Festival ini melibatkan perwakilan sekolah yang telah menerapkan, melaksanakan kurikulum merdeka mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP maupun SMA di Manokwari.
Enam sekolah yang terlibat yaitu: PAUD dan TK Cenderawasih, SD IT Insan Mulia, SMP Yapis, SMP Negeri 27 Manokwari, dan SMA Yapis yang memarkan karya siswa dan siswinya yang merupakan esensi dari implementasi pelaksanaan kurikulum merdeka di stand yang sudah disiapkan.
“Festival ini sekaligus untuk mensosialisasikan kurikulum merdeka guna mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas, sekaligus menginformasikan kepada publik tentang apa saja yang sudah dikerjakan sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka baik sekolah penggerak maupun sekolah pelaksana,” jelas Koordinator PIC PDM02 IKM BPMP Papua Barat, Nanang B. Umkabu.
Dirinya berharap, melalui festival ini masyarakat dapat mengetahui seperti apa esensi dari pelaksanaan kurikulum merdeka. Sebab, setiap sekolah yang terlibat akan menggambarkan dan menceritakan praktik baik yang diperoleh dari pelaksanaan kurikulum merdeka.

“Kami berharap dengan kegiatan ini untuk aplikasi, penguatan kepada publik bahwa implementasi kurikulum merdeka cukup berhasil,” sebutnya.
Ia menambahkan, festival dilaksanakan secara nasional oleh setiap BPMP di setiap daerah, dan di Papua Barat rangkaian festival sudah dilaksanakan sejak 5 Mei 2024 dengan berbagai kegiatan, seperti potret cerita, pameran, gelar wicara talk show tentang praktik baik pelaksanaan kurikulum merdeka.
Kepala BPMP Provinsi Papua Barat, Yohnly E. Sulla menerangkan festival ini adalah agenda nasional yang harus dilaksanakan untuk menggaungkan dan mensosialisasikan implementasi kurikulum merdeka, karena masih ada sekolah yang masih melaksanakan kurikulum 13.
“Dengan festival ini supaya masyarakat bisa tahu hasil dari implementasi kurikulum merdeka, kita bersyukur karena hampir 80 persen sekolah sudah kurikulum merdeka, dan kedepan semua sekolah wajib mengikuti pelaksanaan kurikulum merdeka ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, BPMP Papua Barat telah membentuk tim yang melibatkan guru dan pengawas sebagai ujung tombak pelaksanaan sosialsiasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan. [SDR-R3]