
Ransiki, TP – Kondisi pintu puskesmas pembantu (Pustu) Masabaui yang dikeluhkan karena dirantai dan digembok, mendapat respon cepat dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, dr. Iwan P. Butarbutar
Butarbutar mengatakan, segera ditindaklanjuti keluhan Kepala Kampung Masabaui 1 terkait pelayanan di Pustu Masabaui yang diklaim tidak berjalan selama 2 pekan belakangan ini.
“Saya belum tahu, disana kita tugaskan Kabid Yankes dan Kabid SDK yang menjadi Kepala Pustu untuk mengurus segala administrasi agar Pustu ini bisa direkomendasikan untuk jadi Puskesmas, adanya persoalan kalau 2 Minggu ini mereka tutup pelayanan, saya belum dapat informasi, tapi hari ini saya panggil kabidnya untuk dijelaskan,” kata Butarbutar kepada Tabura Pos usai mengikuti gabungan OPD di Halaman Kantor Bupati Mansel, Jumat (5/7).
Butarbutar sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Jika ada keluhan seperti itu, harusnya langsung menghubunginya selaku pimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel atau setidaknya bisa menyurat.
Ia mengungkapkan, sudah menyampaikan kepada pegawai di internal Dinas Kesehatan supaya jangan ada lagi persoalan di dalam, sebagai tim satu dengan yang lain harus bahu-membahu, jika ada persoalan di dalam maka harus diselesaikan secara internal dengan musyawarah supaya persoalan itu tidak membawa efek samping untuk pelayanan.
Ia menambahkan, hari Senin besok akan dilakukan pertemuan dengan Kepala Distrik Oransbari, Kepala Kampung Masabui-I, Kepala Kampung Masabaui- II, Kepala Kampung Wandoki, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan DPRD yang membidangi kesehatan untuk membahas dan mencarikan solusi atas masalah yang dikeluhkan.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Masabaui, Derek A. Rumbarar, sekaligus Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) angkat bicara terkait alasan pintu utama Pustu Masabaui dirantai dan digembok.
Melalui pesan WhatsApp yang diterima Tabura Pos, Sabtu (6/7), Rumbarar mengakui, pintu utama Pustu Masabaui dirantai dan digembok lantaran pintu kaca dimaksud rusak dan kaca sudah terlepas dari rangkanya.
Khawatir bisa melukai pengunjung Pustu Masabaui maka pintu utama dirantai dan digembok.
Dia pun membantah, pernyataan Kepala Kampung Masabaui-I, Petrus Saroy, melalui media cetak Tabura Pos beberapa hari lalu yang menyatakan Pustu Masabaui tidak memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama 2 pekan terakhir.
Dirinya mengaku, pelayanan kesehatan di Pustu Masabaui kepada masyarakat setempat tetap berjalan.
Hanya saja, ketika ada pasien akan diarahkan masuk melalui pintu UGD, sehingga pelayanan tetap berjalan. [BOM-R4]