Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat terus melakukan berbagai berupaya intervensi dalam rangka menekan angka inflasi di wilayah Papua Barat.
Salah satu upaya yang diusulkan Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere yakni pembentukan toko inflasi daerah guna mengintervensi komoditi tertentu penyumbang inflasi daerah.
Menanggapi usulkan itu, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Jacob Fonataba menjelaskan, saran gubernur terkait pembentukan toko inflasi daerah, bukanlah toko yang permanen.
Tetapi, kata Fonataba, toko inflasi daerah dibentuk dalam rangka melakukan intervensi terhadap beberapa komoditi-komoditi yang permintaan kebutuhannya tinggi yang mempengaruhi peningkatan harga pasar.
“Inilah yang akan diintervensi oleh toko inflasi daerah. Toko ini bukan toko permanen, tap fleksibel dengan kondisi kebutuhan,” kata Fonataba kepada wartawan di Aston Niu Hotel Manokwari, Senin (8/7/2024), malam.
Lebih lanjut, kata Fonataba, menindaklanjuti usulan dan saran gubernur Papua Barat, maka pihaknya telah memulai proses pembersihan lahan, budidaya komoditi dan pencanangan bibit tanaman yang dimulai dari Kebun Lahan Pangan Susweni.
“Dari produk kebun lahan susweni ini jika sudah ada, maka kita akan langsung intervensi. Inilah yang dimaksudkan bapak gubernur. Jadi hanya komoditi tertentu penyumbang inflasi, ini berbeda dengan toko tani,” tandas Fonataba. [FSM-R3]