Manokwari, TP – Kantor SAR (Basarnas) Manokwari mengadakan Remote Pilot Certification Training (Pelatihan Sertifikasi Pilot Jarak Jauh) terhadap para pengguna drone dengan bekerja sama dengan Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Papua.
Pelatihan ini diikuti para peserta dari internal SAR Manokwari dan masyarakat dari Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni dan dilangsungkan di Aula Kasuari, Kantor SAR Manokwari, Minggu (14/7/2024).
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta langsung mendapatkan sertifikasi remote pilot yang dikeluarkan APDI Papua.
Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin mengatakan, drone sekarang tidak hanya dimiliki instansi atau lembaga, juga masyarakat umum.
Diakuinya, drone sangat membantu kerja-kerja Kantor SAR Manokwari, terlebih untuk mengimplementasikan salah satu slogan, fast respon suatu laporan atau kejadian.
“Salah satu peluang yang besar untuk memberi pelayanan yang cepat kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan adalah dengan drone. Dengan Drone, kita bisa mendeteksi di mana korban dan bisa memberikan pertolongan kepada korban dengan cepat dan selamat,” jelas Sabaruddin.

Ia menerangkan, tidak semua tempat bisa dilintasi drone dan penggunaan drone tidak hanya membawa dampak positif, juga dampak negatif bila penggunanya tidak sesuai aturan.
Sabaruddin berharap dengan adanya pelatihan sertifikasi ini, para peserta penerbang drone, selain bisa mendapat sertifikat dan telah layak mengoperasikan drone, tetapi juga mengetahui aturannya.
“Saya harap kegiatan ini menjadi cikal bakal masyarakat Manokwari untuk mengetahui persyaratan yang ada dalam mengoperasikan drone. Kalau drone dimanfaatkan secara jelek, maka terlalu banyak dampak negatif yang timbul,” katanya.
Dirinya juga berharap para peserta yang sudah mendapatkan sertifikat dari sertifikasi pelatihan ini, menjadi penggerak penggunaan drone dengan baik dan benar di Manokwari.
“Supaya para penerbang drone yang mengikuti pelatihan ini bisa menjadi penggerak penggunaan drone di Manokwari agar bisa terbang aman, bertanggung jawab, dan bermartabat,” jelas Sabaruddin.
Sedangkan Ketua APDI Papua, Renov berharap materi, simulator sampai praktek lapangan, bisa diterima semua peserta, sehingga semua bisa terbang dengan aman. [SDR-R1]