Manokwari, TP – DPP Partai Golkar diharapkan bijaksana dan adil dalam menetapkan kader partai pemilik suara terbanyak sebagai Ketua DPR Papua Barat periode 2024-2029.
Kepala Suku Mekessah, Obet Ayok Rumbruren mengatakan, ada rumor di internal kader Partai Golkar untuk menggantikan Orgenes Wonggor sebagai Ketua DPR Papua Barat yang mempunyai suara terbanyak hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Selaku tokoh masyarakat, kata Rumbruren, dirinya tidak ingin ada percekcokan, keributan, dan masalah yang nanti terjadi di Manokwari, sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.
“Saya ingin mengedepankan asas kebenaran dan keadilan. Kita jujur saja siapa kader yang memiliki suara terbanyak, katakanlah suara terbanyak setahu saya, Orgenes Wonggor dengan jumlah 11.075 suara,” ungkap Rumbruren kepada para wartawan di kediamannya, Rabu (17/7/2024).
Kemudian, suara terbanyak kedua adalah Ferry Auparay dan Amin Ngabalin, sehingga kedua kader ini harus legowo menerima hal tersebut, kecuali Orgenes Wonggor cacat hukum atau tidak ada prestasi.
Dikatakannya, Orgenes Wonggor adalah salah satu putra terbaik Arfak yang berhasil dalam karir politik dan dinilai mampu bersaing dengan kader lain.
“Siapa kader yang memiliki suara terbanyak, maka dia layak menduduki kursi pimpinan DPR Papua Barat,” katanya.
Dirinya pun mengisahkan tentang perebutan jabatan Ketua DPR Papua Barat pada periode 2014-2019 di antara Pieter Kondjol dan Matheos Selano. Lanjut Rumbruren, jujur saat itu dirinya tidak mengenal Pieter Kondjol, tetapi barulah di Jakarta, dirinya mengenalnya.
“Begitu juga dengan jabatan ketua DPR Papua Barat periode 2024-2029, DPP Partai Golkar harus konsisten, tidak boleh goyang ke mana-mana, tapi marilah adil menempatkan figur yang mempunyai suara terbanyak hasil Pileg 2024,” tandas Rumbruren. [FSM-R1]