Sorong, TP – Pemerintah Kota Sorong melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Sorong menggelar gerakan pangan murah, berlokasi di Jalan Mambruk, Kompleks Perkantoran Walikota Sorong, Selasa (23/7/2024). Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Asisten II Setda Kota Sorong, Thamrin Tajuddin.
Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Sorong, Mince Diana Wetaku mengungkapkan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) Badan Ketahanan Pangan Nasional ke-3 tahun. Hal ini juga sekaligus sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan guna mengendalikan inflasi.
Pada kesempatan ini, Dinas Ketahanan Pangan Kota Sorong berkolaborasi menggandeng sejumlah pihak terkait. Diantaranya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat, Bulog Cabang Sorong, Delta Grosir, TPID Kota Sorong, distributor pangan serta kelompok tani.
“Adapun komoditas yang disediakan diantaranya, Beras SPHP 2.500 Kg (kemasan 5Kg), gula pasir 500 Kg, minyak goreng 500 liter, terigu 500 Kg, telur ayam ras 300 Kg, bawang merah 200 Kg, bawang putih 200 Kg, cabai rawit merah 200 Kg, daging ayam ras 150 Kg, dan aneka sayuran dengan total 100 Kg,” beber Mince.
Sementara itu, untuk harga jualnya sendiri, beras SPHP kemasan 5kg dijual seharga Rp 62.000, terigu Rp 10.000/kg, gula pasir Rp 14.000/kg, minyak goreng Rp 13.000/liter, bawang merah Rp 28.000/kg, bawang putih Rp 38.000/kg, cabai rawit Rp 65.000/kg, telur ayam Rp 47.000/ ram, daging ayam Rp 35.000/ ekor, serta sayur mayur dijual hanya Rp 5.000/ikat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan dan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah terjadinya inflasi daerah. Kegiatan ini juga sebagai upaya penyediaan pangan untuk masyarakat sekaligus untuk menekan dan menurunkan stunting. Yakni dengan menyediakan pangan yang bergizi dan berkualitas,” ungkap Mince.
Asisten II Kota Sorong Thamrin Tajuddin mengatakan, melalui kegiatan pangan murah tersebut diharapkan dapat menjadi momen untuk mempertemukan pemerintah dengan masyarakat dalam rangka mewujudkan program strategis pengendalian inflasi daerah.
“Kegiatan ini harus terus didukung dan dilaksanakan guna tetap menstabilkan harga pasar serta untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Melalui kegiatan ini siklus perputaran ekonomi juga diharapkan dapat lebih optimal,” tutup Thamrin. [CR24-R3]