Ransiki, TP – Warga Kampung Hamawi bernama Kristina Bopo alias KB (42 tahun) pekerjaan ibu rumah tangga menjadi korban begal di sekitar Kampung Tobou, Distrik Ransiki, Kabupaten Mansel, Senin (29/7) sekira pukul 18.15 WIT petang hari.
Kepada wartawan pasca kejadian, Selasa (30/7). KB mengaku, menjadi korban begal saat pulang berbelanja sayur dan barang kios dari Pasar Kenangan Ransiki tepat pada hari kejadian.
Mengenai kronologisnya, korban menceritakan pada hari kejadian, dia mengendarai sepeda motor miliknya jenis Yamaho IM3 dari Pasar Kenangan Ransiki hendak kembali ke Kampung Hamawi sesudah berbelanja kebutuhan kios dan rumah tangga di pasar.
Sesampainya di jembatan Kali Mati Kampung Sabri, korban sempat berpapasan dengan sejumlah sepeda motor yang berkendara secara bersamaan tanpa menaruh curiga jika salah satu dari mereka adalah berminat membegal.
Berhubung hari sudah petang, KB pun mengendarai sepeda motor miliknya dengan kecepatan rendah, setibanya di Polisi Tidur Kampung Tobu (dekat salah satu Perusahaan galian c), korban kaget karena tiba-tiba disalib oleh pengendara sepeda motor lain dari belakang.
Tanpa menarug curiga, KB terus berkendara dan secara tiba-tiba dipepet oleh sepeda motor lain yang ternyata adalah pelaku begal.
Sambil berkendara dan berusaha meloloskan diri kejaran pelaku begal yang terus menghimpit laju kendaraan korban, hingga pada posisi sejajar pelaku begal sempat merampas handphone dan dompet korban yang terletak di laci depan sepeda motor tetapi tidak tercapai.
Korban mengungkapkan, karena panik korban lalu berteriak minta tolong sambil menaikan kecepatan sepeda motor yang dia kendarai tetapi pelaku begal kemudian menendang motor korban hingga korban dan pelaku sama-sama jatuh ke aspal dalam posisi yang berdekatan.
Setelah jatuh ke aspal, pelaku begal justru tak menyerah tetapi bergegas bangun dan mengambil handphone serta dompet korban, lalu mengangkat sepeda motornya dan melarikan diri, meninggalkan korban yang dalam posisi terbaring di aspal kesakitan sambil meneriaki minta tolong.
Korban mengaku, tak mengenal dengan jelas jenis kendaraan yang digunakan pelaku begal untuk melakukan aksi pembegalan tetapi sepintas terlihat bahwa sepeda motor yang digunakan pelaku adalah jenis motor besar (motor kopling).
Sambung korban, pelaku juga memakai jaket sejenis jaket hujan dan mengenakan topi hitam sehingga sulit untuk mengenal wajah pelaku.
Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami luka lecet di sekujur tubuh bagian kiri yakni di dahi, pipi, dagu, bahu dan kaki kiri. Korban juga mengalami kerugian karena kehilangan handphone dan dompet serta KTP dan Kartu ATM.
Pasca kejadian, suami korban sudah melamporkan kejadian itu ke Polsek Ransiki dan ditindaklanjuti ke Polres Mansel dengan membawa sebuah jaket dan topi yang ditemukan suami korban tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), yang diduga adalah barang milik pelaku sebagai barang bukti bagi pihak kepolisian.
“Semalam, polisi sudah datang ke rumah ambil keterangan dari saya dan bawa ke Puskesmas Momiwaren untuk pembersihan dan pengobatan luka-luka tetapi sampai sekarang belum ada jawaban dari polisi terkait identitas pelaku,” jawab korban saat ditanya terkait tindaklanjuti laporan polisi.
Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa bekerja secara profesional untuk mencari dan menangkap pelaku serta memproses pelaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, hingga ke jeruji besi.
Terpisah, Kapolres Mansel, AKBP Yulianor Abdi yang dikonfirmasi via WhatsApp terkait kejadian begal tersebut, semalam, menyatakan pihaknya sudah menerima laporan korban di Polsek Ransiki.
Diakui Kapolres, Personil Reskrim Polres Mansel sedang melaksanakan penyelidikan dan sudah mengantongi identitas pelaku. [BOM-R4]