Manokwari, TP – Pelindo Regional IV Manokwari akan menerapkan Single Truck Identification Data (STID) yang akan dikombinasikan dengan penerapan Terminal Operating System (TOS) di pintu gerbang peti kemas Pelabuhan Manokwari.
Hal itu diungkapkan oleh General Manager (GM) Pelindo Regional IV Manokwari, Nasib Sihombing di sela-sela peresmian autogate pass di pelabuhan Manokwari, Jumat (09/08).
Sihombing mengungkapkan, setelah penerapan atau pengoperasian autogate pass di pelabuhan Manokwari, pihaknya juga akan menerapkan Single Truck Identification Data (STID) yang akan di kombinasikan dengan penerapan Terminal Operating System (TOS).
Untuk penerapan STID dan TOS akan dilakukan di pintu gerbang peti kemas. Disana nantinya akan dibangun kontrol sistem dan juga serupa autogate pass untuk mengidentifikasi truk-truk yang masuk ke pelabuhan Manokwari.
“Kalau sekarang yang kita resmikan untuk penumpang nanti berikutnya untuk peti kemas,” ungap Sihombing.
Kepala KSOP Kelas IV Manokwari Nurdin Marpaung, mengaku mendukung program STID tersebut karena program tersebut merupakan program dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, termasuk juga aplikasi Sistem monitoring (Simon) untuk Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM).

Nurdin mengatakan, program-program tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan di pelabuhan Manokwari.
“Tujuannya agar kedepan pelaku usaha dan pemakai jasa transportasi laut bisa mendapatkan kenyamanan, keamanan dan juga kecepatan dan ketepatan,” ucapnya.
Selain program tersebut, Nurdin mengungkapkan kedepan pelabuhan Manokwari juga akan masuk National Logistic Ecosystem (NLE) yang promotornya adalah Bea Cukai sebagai komponen dari Kementerian lainnya bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan juga unsur-unsur Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya.
Kehadiran APH kedalam sistem ke Pelabuhanan bukan untuk menakut-nakuti tetapi bagaimana system yang diatur oleh pemerintah pusat bisa dijalankan di Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) dengan baik dan benar.
“Nanti kita belajar di Bea Cukai terkait NLE ini karena mau tidak mau suka tidak suka Manokwari sudah harus masuk ke NLE dan itu promotornya yang saya tahu adalah Bea Cukai,” ungkapnya.
Pascaperesmian autogate pass di pelabuhan Manokwari, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuan (KSKP) Manokwari juga telah mengambil langkah antisipasi. KPSP Manokwari mengantisipasi terjadinya kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas di kawasan pelabuhan Manokwari pasca di terapkan autogate pass di pintu gerbang masuk pelabuhan Manokwari.
Kepala KSKP Manokwari, Ipda. Devi Aryanti mengatakan, pihaknya mendukung penuh penerapan autogate pass di pelabuhan Manokwari sebagai upaya kemajuan bersama. Sebab, penerapan autogate pass bukan hanya untuk mewujudkan pelabuhan yang modern di era digitalisasi, tetapi juga sebagai perwujudan peningkatan pelayanan yang lebih transparan dan bebas Pungutan Liar (Pungli).
Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan akan terdapat beberapa kendala teknis saat lapangan apalagi autogate pass masih baru di pelabuhan Manokwari.Oleh karena itu, pihak terkait perlu terus melakukan evaluasi dan imbauan kepada penumpang maupun pengguna jasa melalui spanduk di area gerbang masuk otomatis.
“Kalau dari KSKP kita akan bantu kebutuhan personel agar berjalan dengan lancar mengingat situasi dan kondisi di pelabuhan penumpang pasti masih awam soal autogate pass ini,” kata Devi kepada Tabura Pos di pelabuhan Manokwari, Jumat (08/08).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak KSKP juga akan menempatkan petugas di pintu gerbang untuk membantu para penumpang maupun pengguna jasa yang membutuhkan bantuan.
“Terutama kemacetan, kita juga khawatir jangan sampai masyarakat parkir di luar. Nanti kita tempatkan anggota di autogate pass. Kami mendukung untuk kemajuan bersama dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan termasuk Pungli,” pungkasnya. [AND-R3]