Sorong, TP – Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan program pengabdian masyarakat yang inspiratif di Kampung Kuadas, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Kegiatan tersebut terdiri dari serangkaian kegiatan yang dimulai sejak tanggal 20 Agustus hingga 28 Agustus 2024, mendatang.
Kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan ekonomi lokal. Dipimpin oleh perwakilan dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, program ini membidik pemberdayaan warga melalui pengembangan ekonomi kreatif.
Sebanyak 25 perempuan warga Kampung Kuadas turut dilibatkan dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Salah satu yang menarik perhatian yakni pelatihan pembuatan produk kreatif tie-dye menggunakan tisu sebagai bahan utama. Produk-produk ini diharapkan bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga, memperkuat ekonomi lokal dengan kreativitas sebagai pondasi utama.
Selain pelatihan teknis, warga juga dibekali dengan pengetahuan tentang strategi penentuan harga pasar. Hal ini penting untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha kreatif secara profesional, sekaligus meningkatkan daya saing produknya di pasar yang lebih luas.
Mewakili Tim SBM ITB, Dr. Eng. Nur Budi Mulyono mengungkapkan, bahwa program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk mempromosikan ekonomi kreatif sebagai solusi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kampung Kuadas, Distrik Makbon.
“Ekonomi kreatif memiliki potensi besar, terutama di wilayah seperti Kampung Kuadas. Oleh sebab itu, melalui pelatihan ini kami ingin membekali warga dengan keterampilan yang dapat mengubah kreativitas menjadi penghasilan yang berkelanjutan,” ujar Dr. Eng. Nur Budi Mulyono kepada Tabura Pos, Kamis (22/8/2024)
Sementara itu, mewakili Tim FRSD ITB, Dr. Muksin menambahkan, bahwa di era saat ini dibutuhkan kemampuan tentang pentingnya berpikir kreatif dalam proses produksi.
“Kreativitas adalah kunci dalam menciptakan produk yang unik dan bernilai jual tinggi. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk yang tidak hanya menarik tetapi juga memiliki nilai ekonomi,” imbuh Dr. Muksin.
Ia berharap, program tersebut bukan hanya sekadar transfer pengetahuan teknis, melainkan juga bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya kreativitas dalam pengembangan ekonomi lokal.
“Tim ITB berharap, melalui program pengabdian ini, dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan warga Kampung Kuadas dan sekitarnya. Goals-nya adalah untuk menjadikan mereka lebih mandiri dan sejahtera,” harapnya.
Pada program pengabdian tersebut, Tim SBM ITB menghadirkan perwakilan akademisi yang terdiri dari Dr. Eng. Nur Budi Mulyono, Ilma Aulia Zaim, Ph.D, Lisandy Arinta Suryana, MSM., Mochamad Haikal Ghiffari, dan Muhammad Rakha Athaya. Selanjutnya Tim SBM bergabung dengan tim FSRD ITB yang diwakili oleh Dr. Muksin, S.Sn, M.Sn, Dr. Dikdik Sayahdikumullah, M.Sn, Zusfa Roihan, S.Sn, M.Sn, Raisa Ulima Mulyono, Kiara Shafah Khalisah Chaidir, dan Betiq Laiqa Fatiha.
Dalam pelaksanaan programnya, Tim SBM dan FSRD ITB berkolaborasi dengan Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, yang diwakili oleh akademisi Prodi Teknik Kimia, Nita Indriyani, MT. dan Yusnita La Goa, MT. Kegiatan pengabdian ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB dan NORHED project dari Norwegian Agency for Development Cooperation. (CR24)