Manokwari, TP – Tuntutan belum dibayarnya gaji honorer dan TPP pegawai negeri sipil (PNS) yang terjadi di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Manokwari sampai berbulan-bulan, membuat Bupati Manokwari, Hermus Indou geram dan akhirnya angkat bicara.
Hermus mengatakan, pegawai maupun honorer yang tidak pernah melaksanakan tugas tetapi menuntut untuk harus dibayarkan gajinya, merupakan pegawai yang tidak tahu menghargai diri sendiri, pimpinan bahkan tidak menghormati Tuhan. Karena selalu menuntut hak melampaui kewajiban.
“Itulah karakter pegawai kita. Kalau gajinya belum dibayar memberitakan berita hoaks di mana-mana, menghancurkan wibawa pemerintah daerah yang menjadi tempatnya bekerja,” kata Hermus saat memimpin apel gabungan di halaman Kantor Bupati, Sowi Gunung, Senin (9/9/2024).
Hermus mengungkapkan, gaji honorer dan TPP PNS tidak hanya bersumber dari satu sumber dana. Khususnya pegawai yang sudah memiliki NIP sudah jelas bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) block grand dan setiap tanggal 1 uang sudah masuk ke rekening masing-masing. Sedangkan, TPP pegawai bersumber dari PAD atau pendapatan asli daerah.
Hanya saja, kata Hermus, pembayaran gaji pegawai di lingkup Pemda Manokwari hanya melalui satu bank, yaitu Bank Papua yang notabene juga melayani beberapa kabupaten.
“Bank Papua tidak hanya melayani kita, tetapi melayani Pemprov, Pegaf, Mansel dan sebagainya. Jadi, kalau ada terlambat satu dua hari maka bersabar. Jangan malah jadi provokator untuk yang lainnya,” jelas Hermus dengan nada tinggi.
Lanjut, Hermus mengungkapkan, untuk gaji honorer bersumber dari pendapat asli daerah (PAD) dan dana bagi hasil (DBH) Otonomi Khusus (Otsus).
Gaji honorer belum bisa dibayar jika dana DBH Otsus belum masuk ke kas daerah (Kasda).
Sedangkan, untuk pendapatan asli daerah Pemda Manokwari masih sangat rendah sehingga tidak ada yang bisa dipakai untuk membayar gaji honorer dan TPP pegawai.
“PAD kita rendah, makanya tidak bisa dibayar. Jadi tunggu sampai transferan masuk ke kasda. Kita setiap hari ribut saja. Kalau tidak tahu tanya kepada pimpinan,” ucapnya.
Hermus menegaskan, sebagai pimpinan tidak mengambil ataupun korupsi gaji pegawai dan honorer di lingkup Pemda Manokwari.
“Saya tidak makan gaji Anda. Saya tidak korupsi gaji Anda. Karena, saya selalu memprioritaskan pembayaran gaji berbasis rekening. Petugas sampah pun wajib mempunyai rekening, sehingga gaji masuk dari rekening kasda ke rekening bapak ibu,” ungkapnya.
Orang nomor 1 dijajaran Pemda Manokwari ini meminta semua pimpiann OPD untuk memberikan penjelasan kepada honorernya masing-masing, sehingga jika ada masalah sedikit tidak langsung main palang.
“Khusus untuk adik-adik saya yang Arfak yang bekerja, kalau honor Anda belum dibayar jangan main palang di sana sini,” pesan Hermus. [SDR-R4]