Manokwari, TP – Adanya gerakan oknum-oknum pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemda Manokwari yang mulai tidak netral pada tahun politik 2024, rupanya sudah tercium Bupati Manokwari, Hermus Indou.
“Saya tahu ini kita ada dalam tahun politik, kita sedang masuk dalam tahapan pilkada serentak di Manokwari. Mari kita berpolitik yang sehat, tetapi undang-undang juga menjamin untuk aparatur sipil negara harus menjaga netralitasnya,” kata Hermus saat memimpin apel gabungan di halaman Kantor Buapti, Sowi Gunung, Senin (9/9/2024).
Hermus yang kembali maju sebagai bakal calon bupati Manokwari menegaskan dirinya tidak memaksa ASN maupun honorer di lingkup Pemda Manokwari untuk memilihnya pada 27 November mendatang.
Setiap ASN, kata Hermus tentu memiliki hak untuk menyalurkan hak suaranya pada Pilkada mendatang di TPS, sehingga dapat digunakan dengan baik, tetapi jangan sampai menjatuhkan orang lain.
“Saya tidak pernah mempengaruhi Anda semuanya untuk supaya memilih saya, tidak. Kalau Anda berbeda pilihan itu hak demokrasi, tapi tidak boleh bicara berlebihan menjatuhkan orang lain di media sosial,” ucap Hermus.
Hermus mengutarakan, sebagai putra Arfak yang diberikan kesempatan oleh Tuhan memimpin Manokwari sebagai negerinya sendiri, dirinya tidak pernah berpolitik di daerah adat orang lain.
“Saya tidak pergi ke Biak sana kemudian usir keluarga besar Biak dari hak politik untuk menjadi tuan di negeri mereka. Kami punya orang tua leluhur dari dulu menerima semua suku di sini dengan baik dan tidak pernah bermasalah dengan setiap suku yang ada di Manokwari,” kata Hermus.
Hermus menyadari semua orang ada yang lahir dan besar di Manokwari, untuk itu setidaknya dapat menjaga Manokwari layaknya rumah bersama-sama.
“Mari berpolitik yang santun jangan saling menjatuhkan. Semua manusia bermartabat di mata Tuhan,” pungkas Hermus. [SDR-R4]