Manokwari, TP – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat menggelar Seminar Nasional Pekan Perekonomian Daerah (Papedanomics) Papua Barat Tahun 2024.
Seminar Nasional ini kerja sama dengan Universitas Negeri Papua (Unipa) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Papua Barat, di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (12/9/2024).
Dalam Seminar ini Bank Indonesia Papua Barat menampilkan tiga nara sumber yaitu; APS Center for Development dan Global Studies Laus DC Rumayon M,SI, M,SOS, Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khsus Papua (BP3OKP) Irenw Manibuy, SH, MK.N, dan dari Researcher Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Dhenny Yuartha Junifta dengan yang dipandau oleh Business Journalist, Ratu Clara Antawidjaja.
Seminar nasional ini sebagai puncak kegiatan Papedanomics 2024 yang mengusung tema Penguatan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan dalam membangun Papua Emas 2024.
‘‘Kami menyampaikan ada tiga hal yang meratar belakangi Seminar ini yaitu, latar belakang Papedanomics diawali dengan analisa Bank Indonesia terkait struktur perekonomian di Papua Barat,’’ jelas Kepala KPw BI Papua Barat Setian saat pembukaan seminar, kemarin.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Papua Barat masih ditopang oleh sektor utama yaitu sektor industri perumahan dan industri pertambangan yang mencapai 59% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tentu mempunyai risiko kedepannya.
Oleh karena itu, sambung Setian, perlunya Bank Indonesia mendorong sektor lain menjadi alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, maupun sektor UMKM.
‘’Beranjak dari permasalahan ini, Bank Indonesia beserta Universitas Papua dan ISEI berkolaborasi bagaimana mendorong agar masyarakat Papua Barat ikut berpartisipasi dalam memberikan ide, pemikiran kritis, cemerlang, ikut membangun Papua Barat melalui kegiatan di Papedanomics,’’ jelas Setian.
Setian menambahkan, Papedanomics 2024 juga disisi dengan menghadirkan lomba karya tulis ilmiah, lomba lomba lomba propsaal bisnis aplan, juga dirangkaikan dengan kegiatan Bank Indonesia goes to kampus dalam melakukan edukasi atau literasi terkait dengan keBank sentraland ke mahasiswa-mahasiswa di kampus.
‘’Selain itu Bank Indonesia juga mengadakan kegiatan literasi keuangan kepada mahasiswa-mahasiswa di kampus, dan kegiatan terakhir Papedanomics adalah seminar nasional,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Papua Barat, Melkias Werinussa menilai apa yang dilakukan KPw BI Papua Barat relevan dengan upaya memerintah mempercepat pembangunan tanah Papua dengan tujuan untuk meningkatakan kesejahteraan orang asli Papua menuju misi Papua yaitu terwujudnya Papua Mandiri adil dan sejahtera dengan 3 misi utama yaitu papua sehat, Papua cerdas dan papua produktif.
Dikatakannya, penguatan untuk mendorong perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan di Papua Barat tentunya sangat dibutuhkan agar kesejahteraan masyarakat Papua dapat setara dengan daerah lain di Indonesia namun tanpa menghilangkan kearifan lokal dan kekayaan budaya Papua.
“Kami tentunya sangat apresiasi inisiatif Bank Indonesia juga UNIPA yang telah menyelenggarakan kegiatan papedanomics 2024 ini. Dengan adanya kegiatan ini banyak pemikiran, banyak Inovasi dan terobosan baru yang dapat digali dari para peneliti-peneliti, akademisi, ekonom dan masyarakat seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Pemerintah kata Werinussa, juga sepakat dengan BI bahwa kewirausahaan masyarakat Papua harus didorong, sehingga pengusaha bisnisnya dapat berdiri di atas kaki sendiri sebagaimana dalam misi Papua harus produktif. [SDR-R4]
