
Manokwari, TP – Para pedagang belum menempati pasar mama-mama Papua di Borobudur, Kelurahan Padarni yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari yang dibangun sejak beberapa tahun lalu tersebut.
Para pedagang lebih memilih menjajakan dagangannya di atas trotoar sejak sore hingga malam hari.
Kepala Kelurahan Padarni, Paul Rumbruren, S.STP mengakui, pasar yang dibangun untuk mama-mama Papua dan terletak di samping Kantor Kelurahan Padarni memang sampai sekarang belum difungsikan.
Lanjut Rumbruren, dirinya akan berkoordinasi dengan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perindagkop Kabupaten Manokwari agar pasar itu bisa segera difungsikan.
“Dalam waktu dekat, saya akan koordinasi dengan Dinas Perindagkop dan menyurat agar kita duduk bersama membahas pasar yang sudah lama belum juga difungsikan serta mencari solusi agar mama-mama asli Papua kita bisa berjualan di dalam pasar ini, tidak boleh lagi ada yang berjualan di atas trotoar,” kata Rumbruren kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, Rabu (2/3).
Ia menerangkan, mereka yang berjualan di atas trotoar pada malam hari adalah inisiatif mereka untuk berjualan hasil kebunnya karena memang sudah tidak ada lapak yang kosong.
“Kita juga tidak bisa larang mereka berjualan di atas trotoar jalan ini karena dengan hasil berjualan ini juga mama-mama asli Papua kita bisa menghidupi keluarga mereka,” tandas Rumbruren.
Meski demikian, dirinya mengakui, akibat para pedagang menjajakan dagangannya di atas trotoar, terkadang menyebabkan kemacetan, apalagi jalan utama sudah sangat sempit ditambah pembeli yang sembarang memarkirkan kendaraannya.
Oleh sebab itu, sambung Rumbruren, dirinya akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan para pedagang maupun para RT dan RW di sekitar Pasar Borobudur untuk memindahkan para pedagang ke gedung pasar yang dibangun supaya mereka berjualan secara nyaman.
“Kami juga dalam waktu dekat akan mengundang dan mengajak warga di Kelurahan Padarni untuk turun bersama membersihkan lingkungan Pasar Borobudur agar bangunan gedung pasar ke depan lebih terlihat rapi dan bersih saat ditempati para pedagang,” pungkas Rumbruren. [CR18-R1]