Ransiki, TP – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat, menggelar sosialisasi Kenduri (kenali dan peduli lingkungan sendiri), untuk wujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi, di Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Kamis (19/9).
Sosialisasi Kenduri berlangsung di Pendopo Kantor Bupati Mansel, menghadirkan Praktisi Media AJI, Willy Pramudia dan Kabid Media FKPT Papua Barat, Bustam, sebagai narsumber.
Peserta yang dilibatkan teridiri dari unsur pemerintah daerah, pemerintah distrik, pemerintah kampung dan wadah kerukunan serta media masa di Manokwari Selatan.
Kabid Media FKPT Papua Barat, Bustam mengatakan, maksud dilaksanakannya sosialisasi Kenduri adalah memberikan gambaran Kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri untuk mewujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi, dalam upaya pencegahan Paham Radikal Terorisme di Provinsi Papua Barat, secara khusus Kabupaten Manokwari Selatan.
Bustam membeberakan, ada enam poin penting yang menjadi tujuan. Pertama, memberikan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat mengenai pentingnya media sosial dalam upaya pencegahan radikal terorisme. Kedua, membekali pemahaman anti paham radikal terorisme kepada para peserta agar mampu mencegah penyebaran paham radikal terorisme di lingkungannya.
Ketiga, memberikan gambaran secara jelas kepada berbagai elemen masyarakat mengenai terorisme di Indonesia, meliputi ancaman, kerawanan, hingga perkembangannya, sebagai bagian dari kewaspadaan bersama dalam pencegahan. Keempat, meningkatkan kemampuan seluruh peserta dalam mengenali, mengatasi dan beradaptasi dengan paham radikal terorisme.
Kelima, memberikan wawasan dan pemahaman kepada berbagai elemen masyarakat mengenai pentingnya kearifan lokal dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Keenam, memberikan dasar pokok pikiran bagi pengembangan karakter masyarakat untuk mencintai tanah air dan bangsanya.
Dengan methode yang digunakan adalah pemaparan materi tentang Pemahaman Anti Paham Radikal Terorisme dilihat dari sudut pandang pegiat media sosial, cara penyebaran, cara perekrutan, ciri-ciri orang yang sudah terpapar serta cara-cara pencegahannya serta peningkatan Skill Problem Solving atas permasalahan di daerah dan berbagai berita serta konten-konten kekerasan yang mengarah pada paham hingga aksi radikal terorisme.
Sementara itu, Pelaksanaan tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Kabupaten Mansel, Adolop Kawey mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan BNPT dan FKPT Papua Barat di Manokwari Selatan.
Menurutnya, kegiatan ini sangat baik untuk mendorong generasi mudah dalam mendeteksi dini dan mencegah masuknya Paham Radikal.
Ia mengungkapkan, orang Papua dikenal di Tanah Jawa sebagai suku yang sopan, santun dan baik dalam berkomunikasi dengan suku lainnya.
Terbukti, orang Papua menjaga dan melindungi serta bisa hidup berdampingan dengn suku lainnya di Tanah Papua khususnya Manokwari Selatan sebagai wujud toleransi untuk mencegah radikalisme.
Sehubungan dengan program Kenduri untuk wujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi, maka Pemkab Mansel siap melakukan terobosan baru. Dalam hal ini, meningkatnya kewaspadaan dan ketertiban lingkungan tempat tinggal dengan mendirikan Pos Kamling dan akan memberlakukan jam malam bagi tamu di setiap komplek.
“Ini gagasan yang akan saya coba bangun, kita bikin Pos Kamling pake giliran jaga 24 jam di setiap kompleks, supaya bertamu hanya sampai jam yang ditentukan, kalau lewat dari jam malam, palang jatuh silakan cari jalan,” ucap Kawey.
Lebih erat kaitannya dengan upaya pencegahan terorieme di Manokwari Selatan, Kawey meminta pihak penegakkan hukum yakni Polri untuk berperan aktif, sehingga ketika timbul masalah sosial bisa dimediasi oleh pihak kepolisian agar tidak menimbulkan tindakan provokatif yang berujung pada main hakim sendiri, pemalangan dan tindakan lain yang merugikan atau menimbulkan konflik.
Kawey pun menegaskan, kepada masyarakat Mansel, jika hendak melakukan suatu tindakan seperti pemalangan, maka harus memikirkan kepentingan dan hajat hidup banyak orang, tidak bertindak semena-mena dan merugikan kepentingan banyak orang.
Dirinya menegaskan, dalam berbagai kesempatan Kepala Daerah terus menyampaikan untuk semua masyarakat Manokwari Selatan, bisa menjaga kebersamaan di Negeri ini, tidak melakukan tindakan provokatif dan terprovokasi dengan aliran sesat atau paham radikalisme yang dapat memecahbelahkan bangsa.
“Mansel rumah kita bersama, kita lahir dan besar disini, jadi mari kita jaga tanah ini supaya jangan terpecah-belah oleh radikalisme. Kita jaga Kabupaten ini supaya tetap damai dan memberikan kenyamanan bagi semua orang yang datang dan tinggal disini,” tutup Kawey. [BOM-R4]