Oransbari, TP – Warga 14 Kampung di Distrik Oransbari yang terdiri dari Suku Hatam warga transmigrasi dan gabungan Suku Nusantara menggelar silahturahmi dengan calon Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, di Jalur Kilometer 84 Oransbari, Kamis (3/10) malam.
Hadir dalam acara dimaksud Kepala Suku Besar Hatam Kabupaten Mansel, Markus Waran, yang juga menjabat Ketua DPD sekaligus Plt. Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, yang juga merupakan partai pengusung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mansel, Bernard Mandacan dan Mesakh Inyomusi (Pasangan Bermakna).
Turut hadir Ketua DPC PKS Kabupaten Mansel, Wahyudi, serta sejumlah Relawan Pemenangan Pasangan Bermakna.
Pada kesempatan itu, Calon Bupati Mansel, Bernard Mandacan, memohon doa restu dan dukungan dari Keluarga Besar Hatam, warga transmigrasi Oransbari dan Suku-suku Nusantara yang ada di Wilayah Oransbari, untuk merestuinya sebagai Bupati Mansel periode 2024-2029.
Dijelaskan, keinginannya untuk maju sebagai Calon Bupati Mansel adalah untuk memenuhi amanah Kepala Suku Besar Hatam dan masyarakat Adat Manokwari Selatan serta atas dukungan masyarakat akar rumput di dari Distrik Neney, Dataran Isim, Tahota, Momiwaren, Ransiki dan juga Oransbari.

“Kita sudah menang, Bernard-Mesakh sudah pasti memimpin atas restu Tuhan,” ucap Bernard Mandacan.
Dirinya menyatakan, meski tak memiliki uang yang banyak untuk bisa diberikan kepada masyarakat, tetapi Pasangan Bermakna mempunyai hati yang tulus untuk membantu dan melindungi masyarakat Manokwari Selatan tanpa memandang bulu, ras dan golongan, sebab Pasangan Bermakna ada untuk rakyat.
Sementara itu, kepala Suku Besar Hatam Kabupaten Mansel, Markus Waran, mengawali arahnya, dia mengajak seluruh masyarakat Oransbari untuk datang ke TPS tanggal 27 November 2024 untuk mensukseskan jalannya pesta demokrasi pemilukada di Kabupaten Mansel.
Ia mengatakan, ada 4 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Mansel yang bertarung dalam pemilihan serentak 2024 untuk memenangkan kursi kepala daerah.
Namun demikian, dari 4 putra Arfak yang terbaik, tentunya hanya ada 1 yang lebih baik yakni Bernard Mandacan dan Mesakh Inyomusi adalah sosok pemimpin yang tetap dan bisa melanjutkan pembangunan di Kabupaten Mansel.
Lanjut dia, hampir 10 tahun kepemimpinannya sebagai Bupati Mansel, Bernard Mandacan dan Mesakh Inyomusi adalah binaannya, selama bekerja kedua sosok yang disebut tak sedikitpun pernah melakukan kesalahan, memiliki ttep record dan jenjang karir yang bagus, orangnya santun dan suka membantu masyarakatnya karen memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Oleh karena itu, sebagai Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Wilayah Adat Manokwari Selatan, pihaknya juga merekomendasikan Bernard-Mesakh untuk memimpin Kabupaten Mansel selama 5 tahun kedepan, karena dinilai sebagai sosok yang tepat cocok untuk melanjutkan pembangunan di Mansel.
Dari segi lain Pasangan Nomor Urut 1 Calon Bupati dan Wakil Bupati Mansel itu juga memiliki banyak pengalaman dalam birokrasi dan adat, maka sudah selayaknya menjadi pemimpin.
“Menempati nomor urut 1 calon Bupati dan Wakil Bupati Mansel, artinya Tuhan dan alam sudah merestui bahwa yang akan mempimpin Kabupaten Mansel adalah Pasangan Bermakna. Jadi kalau ada kandidat lain yang kampanye hitam kamu dengar saja, siapa yang melawan besok tiarap,” warning Waran.
Kembali dia pun mengajak seluruh masyarakat Mansel, khususnya warga Oransbari supaya jeli dalam memilih dan pililah pemimpin yang tepat untuk melanjutkan pembangunan yang sudah ada di Pemerintahan Mawar (Markus Waran dan Wempi Welly Rengkung).
“Suka atau tidak suka, kita butuh pemimpin yang berpengalaman dalam birokrasi tetapi juga tau adat, punya etika dan punya kapabilitas dan eksistensi untuk melayani masyarakat. Semua itu ada di sosok Bernard Mandacan dan Mesakh Inyomusi, akrena mereka sudah teruji,” akuinya.
Di akhir arahnya, Waran mengakui, Kabupaten di Papua Barat yang mempunyai APBD paling kecil adalah Kabupaten Mansel, tetapi Bupati yang memimpin bukanlah kaleng-kaleng, tetapi sudah membuktikan wujud pembangunan di Kabupaten Mansel, dengan membangun Kantor Bupati Mansel, Kantor DPRD, Bandara Abreso, bahkan Rindam XVIII Kasuari.
Waran pun menyampaikan permintaan maaf karena 10 tahun lebih memimpin belum bisa memberikan kebahagiaan kepada masyarakat Mansel, tetapi sedikit karya pembangunan yang sudah diletakan menjadi bukti pembangunan dari Pemerintahan Mawar yang harus terus dilanjutkan Pemerintahan berikutnya.
“Sedikit yang saya berikan tetapi semoga memberikan arti yang besar bagi kalian (Masyarakat). Mari kita dukung demokrasi di Mansel supaya jalan yang sudah dirintis bisa tetep dilanjutkan oleh pemimpin yang tepat. Salam satu hati dibawah naungan Rumah Kaki Seribu,” tutup dia. [BOM-R3]