Manokwari, TP – Selama 1 tahun terakhir Polresta Manokwari telah berhasil mengungkap sebanyak 44 pucuk senjata api (Senpi) dengan berbagai jenis, baik itu rakitan maupun organik.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. R.B. Simangunsong mengatakan, peredaran senjata api saat ini menjadi salah satu atensi karena bisa memicu terjadinya aksi kriminal.
Dijelaskannya bahwa selama satu tahun terkahir, Polresta Manokwari telah mengungkap dua Home Industry senjata api dan telah mengamankan sebanyak 44 pucuk Senpi berbagai jenis merek, baik rakitan maupun organik.
Home Industry Senpi pertama diungkap didaerah Prafi beberapa waktu silam, kemudian baru-baru ini pihaknya kembali mengungkap didaerah Amban.
Kedua Home Industry ini tidak saling berkaitan atau berbeda dan telah memproduksi puluhan Senpi. Beberapa sudah beredar di masyarakat.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku mengaku motifnya karena ekonomi atau untuk kebutuhan hidup. Untuk Senpi laras pendek dijual seharga Rp. 3-5 juta, sedangkan untuk laras panjang dijual dengan harga Rp. 10-15 juta bahkan atau yang Rp. 30 juta.
Meskipun pelaku mengaku motifnya karena ekonomi namun cukup berbahaya karena Senpi itu bisa disalahgunakan oleh masyarakat.
“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan para pelaku memang mengaku motifnya adalah cari uang tapi kita tidak bisa memaksakan orang yang membeli atau memiliki senjata api ini niatnya apa, bisa saja disalahgunakan,” jelas Kapolresta kepada Tabura Pos di Polda Papua Barat, Selasa (01/10) lalu.
Selain itu, lanjut Simangunsong menjelaskan bahwa dalam keadaan tertentu memang masih ditemukan budaya dimana Senpi bisa digunakan untuk mas kawin.
Namun masyarakat harus menyadari dan tidak menjadikan itu sebuah untuk memiliki Senpi. Alasan itu tidak bisa dibenarkan dan sudah bukan zamannya lagi mas kawin menggunakan Senpi karena bisa diganti dengan yang lain.
“Kami menghimbau kepada masyarakat yang mengetahui ada informasi terkait home industri senpi rakitan laporkan aja kepada kami, kami jamin kerahasiaannya dan kami jamin keamanannya, mari kita sama-sama menciptakan Manokwari yang aman,” imbunya. [AND]