Manokwari, TP – Pembangunan proyek strategis nasional, Ruang Terbuka Publik (RTP) Borarsi, Manokwari telah mencapai 80 persen lebih dan ditargetkan rampung pada November 2024.
Kepala Seksi Wilayah II, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Papua Barat, Piter Boroh mengatakan, secara struktur bangunan RTP Borarsi sudah selesai, tinggal beberapa pekerjaan kecil yang harus diselesaikan, seperti instalasi listrik, penanaman rumput dan pohon, dan instalasi air bersih.
“Pekerjaan ini kecil, tetapi biasa prosesnya agak lama. Saya tidak tahu pasti, tetapi sudah capai 80 persen lebih untuk pembangunan RTP. Kami yakin pembangunan RTP Borarsi bisa rampung November ini,” klaim Boroh kepada para wartawan di Aula Unipa, Manokwari, Selasa (8/10/2024).
Dikatakannya, dalam pembangunan proyek strategis nasional di daerah, tentu membutuhkan sharing anggaran antara pusat dan daerah. Untuk pembangunan RTP Borarsi, ada sharing anggaran antara pusat dan daerah, tetapi tidak juga mencukupi.
Soal anggaran pembangunan RTP Borarsi, Boroh mengatakan, kalau tidak salah anggarannya sekitar Rp. 70 miliar, karena ada gedung berlantai 2 dan tiang pancang yang murni bersumber dari APBN.
Untuk pembangunan pagar dan tribun, kata Boroh, kemungkinan bersumber dari APBD, tetapi proses pembangunan kemungkinan setelah RTP diselesaikan.
Dijelaskannya, BPPW Papua Barat pada prinsipnya hanya membantu pemerintah daerah dalam penanganan RTP, tetapi leading sector, perencanaan pembangunan seperti apa, semua dari pemerintah daerah dan pihaknya membantu dari sisi anggaran.
Dijelaskan Boroh, dari sisi pembangunan kota yang berkelanjutan, ruang terbuka hijau (RTH) maupun RTP, semua merupakan bentuk perencanaan dari pemerintah daerah.
“Daerah yang mempunyai wilayah, memiliki visi dan misi seperti apa dengan kota yang lestari dan tangguh. Semua dari pemda, kami hanya membantu dari sisi anggaran dan melaksanakan perencanaan itu,” katanya.
Ditanya tentang rencana penyerahan aset RTP ke pemda, kata Boroh, secepatnya proyek strategis nasional kalau sudah selesai akan diserahkan ke pemda untuk dikelola.
“Kami hanya membantu pemda membangun fasilitas dan yang akan mengelola fasilitas tersebut pemda,” tukasnya.
Pembangunan Pasar Sanggeng
Ia menambahkan, untuk pembangunan Pasar Sanggeng sudah mencapai 90 persen lebih. Untuk itu, kedua proyek strategis nasional ini ditargetkan selesai pada November 2024.
Dirinya mengakui, banyak kegiatan pembangunan dari pusat di daerah, tetapi setelah diserahkan ke pemerintah daerah, tidak dirawat dan dikelola secara baik.
Oleh sebab itu, kata Boroh, mewakili pemerintah pusat berharap setelah pembangunan RTP Borarsi dan Pasar Sanggeng diserahkan ke pemda, sekiranya bisa dikelola dengan baik.
“Sport Center Unipa, setelah kami serahkan, ternyata pengelolaannya belum maksimal, sehingga kita kemarin ketemu Rektor meminta Sport Center dikelola secara maksimal,” pungkas Boroh. [FSM-R1]