• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Juli 2, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home PAPUA BARAT

60 Tahun di Tanah Papua, Dedaida: Pemimpin Saat Ini Adalah Hasil Didikan YPK

AdminTabura by AdminTabura
09/03/2022
in PAPUA BARAT
0
60 Tahun di Tanah Papua, Dedaida: Pemimpin Saat Ini Adalah Hasil Didikan YPK
0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp
Ketua Fraksi Otonomi Khusus (Otsus) DPR Papua Barat, George K. Dedaida

Manokwari, TP – Ketua Fraksi Otonomi Khusus (Otsus) DPR Papua Barat, George K. Dedaida menyampaikan apresiasi terhadap salah satu Lembaga Pendidikan tertua di Tanah Papua diantaranya Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) yang telah turut berkontribusi bagi sumber daya manusia (SDM) Papua.

“Atas nama pribadi, keluarga dan juga lembaga menyampaikan Dirgahayu YPK ke – 60 tahun tepatnya, 8 Maret 1962 – 8 Maret 2022. Baginya, lembaga pendidikan ini telah memberikan kontribusi lebih bagi kemajuan Tanah Papua,” kata Dedaida yang dihubungi Tabura Pos melalui sambungan teleponnya, Senin (7/3/2022).

Dikatakan Dedaida, secara keseluruhan hampir sebagian besar pemimpian yang saat ini yang memimpin di Tanah Papua merupakan hasil didikan dari lembaga YPK dengan metode pembelajaran yang sangat maksimal.

Menurut Dedaida, sudah banyak kontribusi nyata yang diberikan lembaga pendidikan YPK bagi Tanah Papua, maka selayaknya pemerintah daerah perlu memberikan perhatian lebih juga kepada lembaga YPK, tidaknya kepada lembaga pendidikan negeri dan Inpres.

“Saya berharap kontribusi nyata yang diberikan lembaga YPK lewat metode pembelajaran yang maksimal yang dibawa oleh para zendeling, kiranya dapat ditularkan dan diteruskan hingga dimasa sekarang dalam rangka mencerdaskan anak – anak negeri di Tanah Papua sehingga 20 tahun kedepan mereka dapat memimpin negeri ini,” ujarnya.

Diharapkan Dedaida, metode pembelajaran yang diterapkan oleh para guru penginjil maupun para zendeling di lembaga pendidikan YPK dizaman dulu harus dikolaborasikan dengan metode pembelajaran saat ini.

“Ya, anak – anak muda Papua yang waktu dulu dididikan di lembaga inilah yang saat ini berhasil dan memimpin di Tanah Papua. Metode pembelajaran saat ini diharapkan tidak jauh bedah dengan metode pembelajan sebelumnya, supaya 20 tahun kedepan ada anak – anak Papua yang sukses,” ujar Dedaida.  

Disamping itu, ungkap Dedaida, kemarin dalam revisi Undang – Undang Otsus Nomor 2 Tahun 2021 Fraksi Otsus DPR Papua Barat telah mengusulkan agar lembaga – lembaga pendidikan tertua termasuk YPK agar dapat diperhatikan oleh negara.

Sebab, lanjut dia, lewat lembaga pendidikan ini, telah memberikan kontribusi dalam rangka mencerdaskan kehibupan berbangsa dan bernegara di wilayah Timur Indonesia sebagaimana cita – cita mulia dari berbangsa ini.

“Lembaga ini tidak hanya berada di perkotaan tetapi sudah lama berada di daerah – daerah terisolir di Papua. Generasi muda Papua paling banyak menempuh pendidikan di lembaga YPK. Maka kebijakan pemerintah juga harus difokuskan kepada lembaga pendidikan itu,” harapnya.

lebih lanjut, kata Dedaida, sejuah ini ada perhatian juga dari negara melalui pemerintah daerah tetapi tidak maksimal. Tetapi, diera Otsus ini diharapkan ada perhatian pemerintah daerah untuk meningkatkan lembaga pendidikan ini.

“Puji Tuhan, dari usulan kami, negara telah menjawab usulan kami dan dimasukan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 106 Tahun 2021. Sekarang tinggal diimplementasikan saja oleh pemerintah,” tandas Dedaida. [FSM-R4]

Previous Post

Pelayanan Publik 10 Kabupaten di Papua Barat Tidak Berubah

Next Post

Ketua DPRPB Soroti ‘Mengularnya’ Antrian Kendaraan Pengisian Solar di Dua SPBU Pada Malam Hari

Next Post
Ketua DPRPB Soroti ‘Mengularnya’ Antrian Kendaraan Pengisian Solar di Dua SPBU Pada Malam Hari

Ketua DPRPB Soroti ‘Mengularnya’ Antrian Kendaraan Pengisian Solar di Dua SPBU Pada Malam Hari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!