• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Rabu, Juli 16, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home LINTAS PAPUA PAPUA BARAT DAYA

Menkes Budi Sadikin Kunker ke RSUD J.P. Wanane Sorong

AdminTabura by AdminTabura
15/10/2024
in PAPUA BARAT DAYA
0
Menkes Budi Sadikin Kunker ke RSUD J.P. Wanane Sorong

Menkes, Budi Sadikin meresmikan pelayanan bedah jantung terbuka di RSUD J.P. Wanane, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Foto: IST

0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Sorong, TP – Setelah sukses melakukan tindakan intervensi bedah jantung terbuka perdana di tanah Papua, Manajemen RSUD J.P. Wanane, Kabupaten Sorong menerima kunjungan kerja (kunker) Menteri Kesehatan (Menkes), Ir. Budi Gunadi Sadikin, Minggu (13/10/2024).

Dalam kunkernya, Menkes menyempatkan diri membesuk dan memastikan kondisi Darmawati (64 tahun), pasca-menjalani bedah jantung terbuka pada 11 Oktober 2024.

Selanjutnya, Menkes dan rombongan meninjau sejumlah fasilitas untuk kebutuhan intervensi jantung di RSUD J.P. Wanane.

Dalam arahannya, Menkes mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, khususnya jajaran RSUD J.P. Wanane yang merealisasikan program kerja sama pelayanan intervensi jantung bersama Rumah Sakit Jantung Harapan Kita yang diinisiasi sejak 2021 silam.

Budi Sadikin mengatakan, penyakit jantung menjadi penyumbang angka kematian tertinggi nomor 2 di Indonesia. Dengan jumlah kasus setiap tahun sebanyak 300.000 jiwa, bahkan hingga 3 kali lipatnya. Diakuinya, sejak lama, penyakit jantung tersebar di seluruh daerah, tetapi selama ini untuk intervensinya hanya terpusat di pulau Jawa.

Sebab, sambung Menkes, jumlah rumah sakitnya terbatas, maka antrean pelayanan untuk intervensi jantung di kota besar itu sangat panjang karena harus melayani pasien rujukan dari sejumlah daerah.

Ia menambahkan, masyarakat biasa mungkin juga terkendala biaya, meski pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan, tetapi pasien juga harus tetap mengeluarkan biaya transportasi yang tidak sedikit.

“Jangan sampai karena kendala biaya, lalu pasien hanya bisa pasrah menunggu waktu. Oleh sebab itulah, kami ingin mendistribusikan pelayanan intervensi jantung ini ke seluruh daerah di Indonesia, baik untuk layanan kateterisasi maupun bedah jantung terbuka,” kata Menkes.

Dengan peresmian pelayanan intervensi jantung di RSUD J.P. Wanane, baik kateterisasi maupun bedah jantung terbuka, kata Menkes, maka pusat pelayanan jantung paripurna sudah bisa dilakukan, sehingga ke depan pasien jantung yang membutuhkan intervensi, tidak perlu diterbangkan lagi keluar daerah.

Diutarakannya, khusus untuk optimalisasi pelayanan jantung paripurna, Kemenkes mewajibkan seluruh rumah sakit di 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia harus mempunyai fasilitas cath lab dan mampu melakukan intervensi non bedah (kateterisasi) atau pemasangan ring.

Selain itu, pinta Budi Sadikin, minimal 1 rumah sakit di 34 provinsi harus mampu melakukan intervensi bedah jantung terbuka.

“Ketika awal saya menjadi menteri, dari 514 kabupaten dan kota saat itu, baru 44 rumah sakit yang bisa melakukan kateterisasi, sekarang sudah ada 197 rumah sakit. Kemudian, untuk intervensi bedah jantung terbuka saat ini sudah bisa dilakukan di 23 provinsi, termasuk di Papua Barat Daya,” ungkap Menkes.

Direktur Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K) menjelaskan, dengan kemampuan melakukan intervensi bedah jantung terbuka sebagai tingkatan tertinggi dari pengampuan jantung dan pembuluh darah, RSUD J.P. Wanane sudah bisa dijadikan pusat pelayanan jantung yang paripurna.

“Ini bukan hal yang instan. Saya ingat betul pada tahun 2021 saat pertama kali berkunjung ke sini, saya bertanya kepada Kadis Kesehatan, di mana kira-kira rumah sakit di Papua Barat yang bisa didorong untuk pengembangan pelayanan jantung yang paripurna. Kemudian ditunjukkan di RSUD Kabupaten Sorong. Sejak saat itulah, kami mulai berdiskusi dengan Direktur RSUD Kabupaten Sorong,” ungkap Dakota.

Diakuinya, proses itu dilalui selama kurang lebih 3 tahun, mulai dari menyiapkan sumber daya manusia (SDM), menyiapkan fasilitas hingga tiba proses pelaksanaan katererisasi jantung pada September lalu dan pelaksanaan operasi bedah jantung terbuka pada Oktober 2024.

“Tujuan program ini untuk memberikan akses pelayanan kesehatan dengan kualitas yang setara bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya untuk pelayanan kesehatan jantung. Sebab, pasien jantung di RSUD J.P. Wanane harus sama haknya dengan pasien jantung yang ada di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta,” katanya.

Penjabat Sekda Provinsi Papua Barat Daya, Jhoni Way mengatakan, pihaknya bersyukur atas pendampingan dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita terhadap RSUD J.P. Wanane.

Sebab, ungkap Way, sebagai mantan pasien bedah jantung terbuka by pass di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pada 2023 silam, dirinya tentu memahami betul seberapa penting pelayanan jantung yang paripurna di daerah.

“Saya tahu bahwa biaya operasi jantung luar biasa mahalnya. Pejabat seperti kami mungkin mampu, tetapi ketika masyarakat yang mengalami, tentu sangat berat,” ungkap Penjabat Sekda.

Diakuinya, pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri dan Pemprov Papua Barat Daya sangat berkomitmen untuk mendukung keberlangsungan program pelayanan jantung yang paripurna.

“Bahkan, Penjabat Gubernur telah menyampaikan kepada Direktur RSUD J.P. Wanane, apapun yang diperlukan untuk keperluan pelayanan jantung paripurna, pasti diupayakan. Jadi, untuk pelayanan jantung paripurna di Provinsi Papua Barat Daya akan dipusatkan di RSUD J.P. Wanane,” tandas Way. [CR24-R1]

Previous Post

Kapolda Ajak Masyarakat PBD Wujudkan Demokrasi yang Berintegritas

Next Post

Atlet Pertanyakan Bonus PON Papua dan Uang Saku di PON Aceh – Sumut

Next Post
Atlet Pertanyakan Bonus PON Papua dan Uang Saku di PON Aceh – Sumut

Atlet Pertanyakan Bonus PON Papua dan Uang Saku di PON Aceh – Sumut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!