Manokwari, TP – Generasi muda sekarang rentan terpapar penyebaran paham radikalisme, ungkap Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat, Musa Kamudi.
Dijelaskannya, FKPT dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
Menurut Kamudi, kemajuan teknologi sekarang menyebabkan penyampaian informasi sangat cepat, terutama melalui media sosial (medsos) yang berdampak terhadap masyarakat, baik positif maupun negatif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan FKPT, kata Kamudi, ditemukan pengguna medsos kebanyakan generasi muda yang secara umum wawasan dan pengetahuannya terus bertumbuh dan berkembang.
Lanjut dia, kemudian hal tersebut diantisipasi dengan memberikan pemahaman terhadap generasi muda agar tidak mudah terpapar paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
Kamudi menjelaskan, melalui pemahaman yang diberikan, para generasi muda diharapkan bisa berkreasi melalui bidang yang ada sesuai kearifan lokal, sehingga tidak terkontaminasi isu-isu negatif.
“Kami terus berupaya membentengi mereka dengan hal-hal yang positif,” kata Kamudi kepada Tabura Pos di Kantor Gubernur Papua Barat, belum lama ini.
Diakuinya, kemajuan teknologi memang cukup memberikan dampak, di beberapa daerah, generasi muda dan ibu-ibu yang paling rentan terpapar paham radikalisme, intoleransi, dan aksi terorisme. [AND-R1]