Manokwari, TP – Angkatan Muda Muhammadiyah Papua Barat memberikan edukasi dan wawasan kebangsaan kepada pelajar SMA dari berbagai sekolah di Manokwari.
Kegiatan dilakukan dalam dialog kebangsaan yang dilaksanakan di Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Jl. Trikora Sowi Manokwari pada, Selasa (29//10).
Kegiatan dialog kebangsaan ini juga menghadirkan tiga narasumber yakni, Akademisi, Dr. Dian Indriyani, Ketua Nasyiatul Aisyiyah Papua Barat, Winda Sri Handayani, dan Akademisi atau dosen juga selaku Ketua BMKT Papua Barat, Dr. Fitri Arniati.
Adapun fokus atau tema yang diusung yakni, transformsi digital pemuda memperkuat identitas bangsa di era globalisasi.
Ketua Panitia penyelenggara, Yugga Tri Surahman mengatakan, dialog kebangsaan dilaksanakan oleh angkatan Muda Muhammadiyah Papua Barat dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk menanamkan dan mengoptimalkan pelaksanaan nilai-nilai serta kesadaran khususnya para pelajar di Manokwari dalam berbangsa dan bernegara dalam menghadapi berbagai tantangan kedepan terutama di era digitalisasi saat ini.
Wawasan kebangsaan bagi pelajara sebagai generasi muda sangat penting dalam rangka terus menumbuhkan rasa nasionalisme didalam diri sekaligus membentengi para pelajar dari dampak negative di era digitalsiasi saat ini.
Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa transformsi digital saat ini telah memberikan pengaruh yang cukup signifikan yang kemudian menuntut bangsa ini harus bisa mempunyai daya saing.
“Saat ini kita memasuki era trasformais digitalisais kita tahu sendiri tentu itu ada dampak positif dan dampak negative, hal-hal ini harus terus kita tanamkan kepada para pelajar bagaiaman menghadapi tantangan-tantangan yang ada kedepannya,” kata Yugga kepada Tabura Pos di Kantor MUI Papua Barat, Selasa (29/10).
Dia berharap melalui kegitan dialog kebangsaan ini bisa menjadi pondasi dasar untuk memperkuat dan memperkokoh para pelajar dari dampak buruk transformasi digital.
Selain itu, diharapkan juga kedepan ada sebuah kolaborasi antara pendidikan dasar menengah dan pendidikan tinggi agar anak-anak muda bisa berpartisipasi aktif dalam dalam pembangunan kedepan.
“Kami sangat mengapreiasi karena para pelajar cukup antusias, mereka juga sangat aktif, hal ini yang sebenarnya kami inginkan bagaimana anak-anak ini punya kesadaran dimulai dari dirinya sendiri,” ungkapnya. [AND-R6]
