
Manokwari, TP – Komisi III Bidang Ekonomi dan Keuangan, DPR Papua Barat melakukan hearing bersama Direktur dan Staf PT. Papua Doberai Mandiri (Padamo) dalam rangka melihat perkembangan usaha dan managen dari PT. Padoma di Aston Niu Hotel, Manokwari, Rabu (16/3/2022).
Ketua Komisi III DPR Papua Barat, Zeth Kadakolo mengatakan, dari hearing itu diketahui bahwa managemen PT. Padoma masih yang lama, sedangkan komisaris dan direktur utamanya sudah diganti.
Dikatakan Kadakolo, penyertaan modal utama dari PT. Padoma dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, sehingga komisarisnya perlu untuk diganti. Karena, kepengurusan tahun 2017 sudah kurang lebih 4 tahun.
“Setelah kami melakukan hearing terkait dengan perkembangan usaha dari PT Padoma. Pertama, PT. Padoma bergerak dibidang penerbangan, pesawat mereka sementara lagi beroperasi di Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Dari 2020 – 2021 sudah diambil alih PT. Padoma, karena sebelumnya aset pesawat mereka dikontrak PT. Hengang,” kata Kadakolo kepada wartawan usai hearing di Aston Niu Hotel, kemarin.
Lanjutnya, mulai dari Januari 2022, pesawat milik PT. Padoma belum beroperasi, karena mereka harus memperoleh izin trayek yang baru, maka mereka bekerjasama dengan PT. Dabi Air Nusantara sebagai perusahan yang memiliki izin trayek untuk pesawat milik PT. Padoma.
Disamping itu, kata Kadakolo, PT. Padoma juga melakukan usaha sebagai distributor semen Cons yang sempat bekerjasama dengan supplier CV. Genova Intan Perkasa di Kabupaten Teluk Bintuni tahun 2018. Tetapi, dalam perjalanannya, usaha tersebut macet karena terjadi piutang dari suplayer kepada PT. Padoma yang sebelum terselesaikan senilai Rp. 610 juta.
Kemudian, kata Kadakolo, PT. Padoma juga bekerjasama dengan anak perusahan dari Papua Terang untuk menjual kelebihan gas dengan BP Tangguh yang sampai hari ini belum berjalan. Karena, ada beberapa infrastruktur tidak dapat disiapkan oleh PT. Padoma diantaranya, kapal tanker, dermaga, membangun tangki penampung gas.
Sehingga, Komisi III DPR Papua Barat mengusulkan kepada PT. Padoma kalau memang penyedian gas untuk kelistrikan adalah usaha yang sulit, maka mereka tidak mengalihkan usaha itu kepada usaha membuat LPG, karena gas ini sangat dibutuhkan masyarakat Papua Barat.
Lanjut Kadakolo, gas LPG di Papua Barat juga sudah mahal, kalau gas LPG diproduksi disini, maka harganya bisa turun. Selama ini, tabung gas LPG dibawa ke Makassar dan diproses disana barulah dibawa kembali lagi ke Papua, Papua Barat dan Maluku.
Kemudian, tambah Kadakolo, PT. Padoma saat ini lagi mengembangkan usaha Pertashop, tinggal sekarang pemasarannya kepada masyarakat.
Sebelumnya, kata Kadakolo, ada perjanjian antara Pemprov Papua Barat dengan PT. Padoma untuk melakukan penyertaan modal sebesar Rp. 100 miliar dan yang sudah terealisasi nilai Rp. 60 miliar itulah yang dipakai untuk membeli pesawat.
Sedangkan, sambung dia, untuk sisa anggaran senilai Rp. 40 miliar kalau direalisasikan oleh Pemprov Papua Barat, maka PT. Padoma mempunyai rencana untuk menambahkan 1 unit pesawat lagi untuk mengembangi 1 pesawat agar ada keuntungan dari situ.
Disinggung terkait arus kas dan neraca PT. Padoma, kata Kadakolo, kalau dilihat dari dokumen mereka arus kas mereka masih normal. Misalnya, di Oktober, November 2020 – 2021 ada sedikit keuntungan karena pesawat mereka dicharter untuk mengangkut bahan bangunan ke daerah pedalaman.
“Dari pihak PT Padoma sampaikan kepada kami bahwa di 2020 mereka mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 4 miliar dan di tahun 2021 mereka mendapatkan keuntungan lagi sekitar 14 miliar. Tetapi, kami belum mempelajari neraca mereka secara keseluruhan dan hasil rups di tahun 2020 – 2021 belum disampaikan kepada kita,” terang Kadakolo.
Lebih lanjut, ungkap Kadakolo, untuk sementara ini pihak PT. Padoma belum dapat memberikan kontribusi bagi Pemprov Papua Barat dari pernyertaan modal yang diberikan kepada mereka. “Kami bersama gubernur akan melihat usaha Pertashop mereka di Surabaya dan sekaligus bertemu dengan Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk pengalihan usaha dari gas listrik ke gas LPG. Kami juga akan minta distribusi semen Cons dibangkitkan kembali dengan membuka perwakilan – perwakilan PT. Padoma di kabupaten kota,” tandas Kadakolo. [FSM-R4]