Manokwari, TP – Direktur LP3BH Manokwari, Yan C. Warinussy berharap, Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare bisa meminimalisir aksi konflik bersenjata dan perang suku yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Warinussy mengatakan, Brigjen Pol. Alfred Papare dikenalnya sebagai perwira polisi yang baik, sosok tenang dan tidak pernah ditemukan Track record yang buruk dalam catatan kariernya baik saat dia menjabat sebagai Kapolresta, Jayapura kemudian menjadi Irwasum dan Irwasda di Polda Papua serta sebagai Wakapolda Papua Barat.
Oleh karena itu penunjukan Brigjen Pol. Alfred Papare sebagai Kapolda di Papua Tengah ini merupakan buah dari hasil kerja keras yang dilakukannya selama ini dan juga merupakan prestasi yang diperhatikan oleh Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, Warinussy juga memandang bahwa hal tersebut merupakan penghargaan bagi orang asli Papua yanh diberikan Kapolri untuk menjadi pemimpin satu komando kepolisian di wilayah yang sering kenal terjadi konflik senjata.
Meskipun ditempatkan di wilayah sering terjadi konflik, pengalaman Brigjen Pol. Alfred Papare dalam melakukan pendekatan secara humanis disejumlah wilayah khususnya di Papua dan Papua Barat sangat memungkinkan bisa membantu meminimalisir berbagai kejahatan dan juga kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.
Untuk menjaga hal tersebut, Warinussy menyarankan kepada Brigjen Pol. Alfred Papare untuk menggunakan pendekatan yang lebih soft kepada masyarakat di wilayah Papua Tengah yang terkenal terbiasa melalukan perang karena memang merupakan tradisi mereka dari dulu sampai sekarang.
“Perang suku sering terjadi disana, dengan hadirnya Polda disana diharapkan bisa membantu masyarakat disana meminimalisir konflik bersenjata dan perang suku yang sering terjadi,” jelas Warinussy kepada Tabura Pos di Polresta Manokwari, Rabu (13/11).
Selain kepada masyarakat, Brigjen Pol. Alfred Papare diharapkan juga dapat melakukan pendekatan sedapat mungkin dengan kelompok yang dinilai negara berseberangan ideologinya seperti TPN-OPM, KKB.
“Pendekatan bukan dilakukan dengan senjata, polisi sebagai penanggungjawab keamanan penting melakukan pendekatan secara humanis,” harapnya. [AND-R6]