Manokwari, TP – Baru-baru ini, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengumumkan pembentukan dua Polda baru untuk mendukung pengembangan Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Papua.
Pembentukan dua Polda baru, yakni Polda Papua Tengah dan Polda Papua Barat Daya telah disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Khusus untuk pembentukan Polda Papua Barat Daya, Kapolri telah menunjuk Brigjen Pol. Gatot Haribowo sebagai Kapolda. Kehadiran Polda Papua Barat Daya diharapkan dapat meminimalisir sejumlah kasus kejahatan yang terjadi di wilayah tersebut, terutama penyelundupan dan peredaran narkoba.
Seperti diketahui bahwa penyelundupan dan peredaran narkoba salah satu kejahatan yang paling marak terjadi di wilayah Papua Barat. Kasus ini menjadi perhatian karena dampaknya dapat merusak generasi muda.
Direktur LP3BH Manokwari, Yan C. Warinussy mengatakan, keputusan negara melalui pemerintah RI untuk memekarkan Polda Papua Barat menjadi Polda Papua Barat Daya ini merupakan satu langkah yang baik.
Menurut Warinussy, Papua Barat Daya mempunyai wilayah yang cukup rentan terjadi kejahatan karena memiliki wilayah laut lebih luas dibandingkan daratan.
Kejahatan paling rentan terjadi selama ini adalah kasus penyelundupan dan peredaran narkoba. Selain itu, kasus kain yang juga rentan terjadi seperti penyelundupan senjata api, perdagangan manusia dan sejumlah kejahatan lainnya.
Untuk itu, penguatan institusi harus lebih banyak kewilayah laut karena Papua Barat Daya juga sangat dekat dengan perbatasan dari negara lain.
“Jadi pengamanan wilayah laut sangat penting,” kata Warinussy kepada Tabura Pos di Polresta Manokwari, Rabu (13/11).
Warinussy berharap, Kapolda yang ditempatkan di Papua Barat Daya harus bisa menggerakkan matra keamanan domestik untuk menjaga wilayah Papua Barat Daya dari penyelundupan narkoba.
“Termasuk juga penyelundupan senjata api, perdagangan manusia dan juga kasus korupsi. Wilayah lait harus jadi perhatian ini juga untuk mempersempit penanganannya yang selama ini masih dibawah Polda Papua Barat,” ungkapnya. [AND-R6]