Manokwari, TP – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat pada tahun 2024 mencapai 67,69 atau mengalami peningkatan sebesar 1,27 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Capaian itu disambut baik Anggota Pokja Papua Cerdas Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Papua Barat, Ayub Msiren.
“Kita perlu apresiasi kenaikan IPM Papua Barat tahun 2024 ini. Tentu banyak faktor-faktor yang mendorong naiknya IPM ini,” ujarnya kepada Tabura Pos di Kantor BPS Papua Barat, akhir pekan kemarin.
Meskipun begitu, kata Ayub, ada beberapa kabupaten yang perlu mendapatkan perhatian, terutama kabupaten yang pertumbuhan IPM-nya masih di bawah atau rata-rata.
“Ada beberapa kabupaten masih rendah, sehingga dalam proses nanti penanganan harus digenjot terutama di bidang pendidikan sehingga bisa menyamai kabupaten lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) bisa dijadikan kabupaten pendorong pertumbuhan IPM. Sebab, wilayah tersebut yang tadinya dipikirkan terjadi banyak angka putus sekolah, tetapi bisa menjadi kabupaten yang pertumbuhan IPM-nya pada tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya yaitu mencapai 1,54 persen dengan rata-rata per tahunya 2022-2024 yaitu 1,48 persen.
“Ini juga menjadi satu contoh karena bedan yang cukup berat dan menjadi tantangan bisa tumbuh IPM-nya. Sehingga ini menjadi contoh untuk kabupaten lain untuk mengejar itu,” pungkasnya. [SDR-R4]