Manokwari, TP – Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) di Tanah Papua Cabang Manokwari mengadakan upacara bendera memperingati Milad ke-56 di Tanah Papua dengan tema: Yapis Bersatu Papua Maju di Kompleks Yapis, Reremi, Manokwari, Senin (16/12).
Upacara dipimpin Ketua Yapis di Tanah Papua Cabang Manokwari, H. Nurjaya diikuti para pelajar mulai TK, SD, SMP dan SMA. Upacara dirangkai dengan pembacaan sejarah Yapis di Tanah Papua dan hiburan dari para pelajar.
Menurut Nurjaya, selama lebih dari setengah abad, Yapis telah berkomitmen mendidik generasi Papua yang tidak hanya cerdas secara intelektual, juga kuat dalam iman dan takwa.
Dikatakannya, Yapis hadir untuk menjadi pondasi pendidikan yang kokoh, menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, berilmu yang amaliah, dan beramal yang ilmiah serta ikut berkontribusi bagi kemajuan Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Ia menerangkan, sesuai tema Milad ke-56 merupakan pengingat bahwa perjuangan tidak berhenti pada pencapaian yang diraih selama ini, melainkan terus bergerak menuju kemajuan yang lebih besar.
“Kita punya tujuan besar untuk menciptakan generasi unggul, yang mampu membawa perubahan positif dan berdaya saing di tingkat lokal, nasional, bahkan global,” kata Nurjaya.
Ditambahkannya, Yapis sebagai yayasan pendidikan, tentunya sekarang dan ke depan akan banyak menghadapi berbagai tantangan.
Dirincikannya, tantangan internal yang dihadapi seperti dana operasional dan pengembangan yang terbatas bisa membatasi kemampuan Yapis dalam meningkatkan fasilitas dan kualitas pendidikan.
Lanjut dia, belum tersedianya regulasi komprehensif mengakibatkan kurangnya pedoman yang memadai dalam pengelolaan dan pelaksanaan program.
Nurjaya mengungkapkan, perbedaan persepsi di antara pengurus, terkadang bisa menghambat pengambilan keputusan yang efektif dan selaras dengan visi Yapis.
Sementara untuk tantangan eksternal, lanjut dia, seperti kondisi geografis Papua yang menantang, sangat berpengaruh dalam pengembangan Yapis di kabupaten baru, sehingga distribusi pendidikan berkualitas cukup sulit dicapai di daerah-daerah terpencil.

Perubahan sosial dan kebutuhan pasar kerja, kata dia, menuntut Yapis dengan perguruan tingginya untuk terus beradaptasi dan menawarkan pendidikan yang relevan.
Dikatakan Nurjaya, persaingan dengan lembaga pendidikan lain yang memiliki sumber daya lebih kuat bisa memengaruhi daya saing Yapis di tanah Papua.
Di samping itu, kata dia, fasilitas-fasilitas lain masih menjadi kendala yang harus diatasi, tetapi kondisi ini tidak membuat gentar, tetap bertekad mengabdi dan mengembangkan pendidikan di tanah Papua.
“Di sinilah makna dari tema kita tahun ini, Bersama Papua Maju, Yapis akan terus berjuang dengan komitmen dan ketulusan, untuk mewujudkan cita-cita pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh putra-putri Papua,” ujar Nurjaya.
Dirinya mengajak seluruh komponen di Yapis, mulai pimpinan, guru, tenaga kependidikan hingga siswa dan siswi untuk meneguhkan niat dan tekad menjalankan peran dan tanggung jawabnya.
“Terus maju, terus mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu berdaya saing, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tetap menjunjung tinggi kearifan lokal. Sebab, hanya dengan cara tersebut Yapis dapat terus menjadi pelita yang menerangi jalan anak-anak Papua menuju masa depan yang lebih baik,” paparnya.
Ia menambahkan, Milad ke-56 menjadi kesempatan untuk merefleksikan perjalanan Yapis dan merancang strategi baru agar yayasan dapat berperan lebih besar dalam membangun Papua.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai pemacu semangat, untuk terus berinovasi, berkolaborasi dan menjadikan Yapis sebagai lembaga pendidikan yang relevan, modern, dan responsif terhadap perkembangan zaman,” tandas Nurjaya. [AND-R1]