Manokwari Penyumbang Korban Kecelakaan Terbanyak Periode 2024,
Manokwari, TP – PT. Jasa Raharja Papua Barat mengungkapkan bahwa Kabupaten Manokwari menjadi penyumbang jumlah korban kecelakaan tertinggi selama periode 2024. Salah satu faktor penyebabnya karena minimnya penerangan lampu jalan terutama pada saat malam hari.
Kepala PT. Jasa Raharja Papua Barat, Kemal Karman mengatakan, Jasa Raharja Papua Barat membawahi dua wilayah yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Terkait dengan data kecelakaan pada periode 2024, Kabupaten Manokwari menjadi penyumbang angka tertinggi kasus kecelakaan lalu lintas, kemudian disusul Kota Sorong dan Aimas.
Sesuai data, korban kasus kecelakaan lalu lintas didominasi oleh usia produktif mulai 16-35 Tahun. Salah satu faktor penyebab kecelakaan karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam berkendara terutama penggunaan helm dan minimnya penerangan lampu jalan pada malam hari.
“Penerangan lampu saat malam ini jadi salah satu penyebab kecelakaan tertinggi karena banyak masyarakat punya kendaraannya tidak punya lampu kendaraan,” kata Kemal kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, Jumat (20/12).
Menurut Kemal, salah satu rencana strategis yang akan dilakukan Jasa Raharja dalam rangka meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas pada Tahun 2025 dengan mendorong kolaborasi bersama dengan stakeholder terkait dan juga mitra kerja.
Menurutnya, sinergitas antara stakeholder terkait terutama pemangku kepentingan sangat penting agar bisa mengambil kebijakan dalam menekan terjadinya kasus kecelakaan terutama dititik-titik yang dianggap rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, Jasa Raharja juga akan terus meningkatkan kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah sebagai upaya untuk mencegah dan meningaktkan kesadaran pelajar agar selalu tertib dan taat pada peraturan lalu lintas serta selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara.
Sekolah menjadi sasaran karena banyak korban kecelakaan lalu lintas masih berusia produktif. Diharapkan pelajar bisa menjadi pelopor dalam berlalu lintas.
“Di sekolah kan ada guru kalau kita hanya sosialisasi tidak setiap ahri, kalau guru kan bisa mengingatkan muridnya setiap hari untuk tertib, jadi kepatuhan masyarakat harus terus kita tingkatkan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pada periode 2024, Jasa Raharja mencatat ada sekitar 462 orang menjadi korban kecelakaan di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dari data tersebut, Jasa Raharja telah menyalurkan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas sebesar Rp. 8,8 milliar. [AND-R6-]