Manokwari, TP – Politeknik Negeri Fakfak terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan energi terbarukan melalui proyek kelistrikan berbasis energi terbarukan di Kampung Andamata, Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan akses listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka tahun 2024.
Dengan pendanaan ini, Politeknik Negeri Fakfak berhasil mengimplementasikan berbagai solusi energi terbarukan yang inovatif dan efisien, yaitu instalasi panel surya dan sistem penyimpanan energi yang handal.
“Kami bangga dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi energi terbarukan yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat di Kampung Andamata. Program ini tidak hanya menyediakan akses listrik yang stabil tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil,” jelas Direktur Politeknik Negeri Fakfak, Ir. Muh. Subhan, S.ST., M.T., IPM, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tabura Pos, Senin (23/12/2024).

Dijelaskan, program ini juga berfokus pada transfer pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat lokal. Melalui pelatihan dan workshop, warga Kampung Andamata dibekali kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem kelistrikan yang ada, sehingga memastikan keberlanjutan proyek ini di masa depan.
Ditambahkannya, program ini juga melibatkan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) sebagai mitra industri, keterlibatan mitra industri dalam program ini menunjukkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Masih dari sumber yang sama, Kepala Kampung Andamata, Auti Turua, menyampaikan apresiasinya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Politeknik Negeri Fakfak telah bekerja sama dengan kami pemerintah kampung dalam rangka membangun listrik tenaga surya di kampung kami. Semoga PLTS yang dibangun ini bermanfaat dan dapat membangun perekonomian masyarakat di Kampung Andamata,” ungkapnya.
Pelaksanaan program ini melibatkan 6 orang dosen Politeknik Negeri Fakfak diantaranya; Yulianto La Elo, Rusliadi, Hasan Basri, Nurul Husnah, Umas Saisbuwono Bauw, dan Wiko Prastoro, serta 5 orang mahasiswa sebagai tim pelaksana. Pelibatan mahasiswa merupakan bagian dari peningkatan mutu pendidikan dalam upaya mewujudkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
“Dengan adanya kegiatan kegiatan ini kampus akan memenuhi 3 IKU, yaitu IKU 2 terkait dengan mahasiswa berkegiatan diluar kampus, IKU 3 terkait dengan karya dosen dibidang penelitian dan pengabdian dalam bentuk artikel ilmiah dan IKU 6 dalam bidang penguatan kerjasama dengan Mitra,” jelas Yulianto La Elo, selaku ketua tim program.
Ditambahkannya, dukungan dari Kemendikbudristek melalui program Matching Fund Kedaireka sangat berharga. Ini memungkinkan pihaknya untuk mewujudkan pengembangan energi terbarukan yang inklusif dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan menjadi model bagi inisiatif serupa di daerah – daerah lain di Indonesia terutama di wilayah terpencil yang masih menghadapi tantangan akses energi dengan terus mendorong inovasi dan kolaborasi, Politeknik Negeri Fakfak berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di Papua Barat. [*SDR-R4]