Manokwari, TP – Panitia Seleksi (Pansel) Anggota DPR Papua Barat belum mengumumkan hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Bakal Calon (Balon) Anggota DPR Papua Barat Mekanisme Pengangkatan Periode 2024-2029 pada 4 daerah pengangkatan (Dapeng).
Ketua Pansel DPR Papua Barat, Yusuf Sawaki mengaku, pihaknya belum bisa mengumumkan hasil SKD, karena pihaknya dijadwalkan rapat internal dalam rangka melakukan klarifikasi terhadap balon yang terlibat atau berafiliasi dengan partai politik (parpol).
“Hari ini, kami baru terima data Sipol (Sistem Informasi Partai Politik) dari KPU dan data pendukung lain dari instansi teknis. Jadi, hari ini kita rapat untuk membahasnya dulu dokumen tersebut,” jelas Sawaki yang dihubungi Tabura Pos via ponselnya, Selasa (7/1/2025).
Ia menerangkan, pihaknya terlebih dahulu membahas data-data dari KPU maupun instansi teknis lain, barulah masuk ke tahap selanjutnya.
Ditanya tentang rencana pendalaman terhadap balon yang terlibat parpol, kata Sawaki, dokumen atau data baru saja diterima, maka akan dipakai untuk mendalami peserta yang terindikasi terlibat parpol.
“Kami akan upayakan secepatnya. Untuk proses pendalaman terhadap calon peserta yang terindikasi terlibat parpol dan melihat persyaratan krusial lain. Prosesnya hanya satu hari saja,” ungkap Sawaki.
Ditambahkannya, setelah melakukan klarifikasi terhadap para balon yang terindikasi berafiliasi dengan parpol, barulah masuk ke tahapan perangkingan.
“Usai kita bersihkan dulu calon-calon yang terindikasi, baru kita masuk tahapan perangkingan yang dibahas dalam rapat pleno. Setelah itu baru diumumkan ke publik hasil SKD di empat dapeng,” jelas Sawaki.
Bekerja Transparan
Sawaki menegaskan, setiap tahapan yang dilakukan Pansel disampaikan secara terbuka dan transparan ke publik melalui konferensi pers bersama media di wilayah Papua Barat.
Hal ini dikatakannya menanggapi adanya penilaian miring dari politisi terhadap kinerja Pansel yang dianggap tidak transparan dan terbuka ke publik.
Diakuinya, penilaian pihak lain terhadap kinerja Pansel bermacam-macam, kemungkinan karena mereka tidak mengikuti secara baik tahapan dan mekanismenya.
“Setiap tahapan pansel, ada mekanisme konferensi pers di setiap tahapan, karena itu bagian dari sosialisasi. Jadwal tahapan pun kita umumkan, termasuk perubahan jadwal tahapan,” ujar Sawaki.
Ia menyebut, pihaknya sudah menyerahkan tahapan seleksi ke setiap Dewan Adat dan Lembaga Masyarakat Adat di dapeng di wilayah Papua Barat.
Sebab, ungkapnya, dalam tahapan musyawarah adat, Dewan Adat yang berperan melakukan sosialisasi, pengumuman jadwal pendaftaran sampai tahapan seleksi.
“Kita sudah menyusun jadwal, tahapan, dan didistribusikan ke setiap Dewan Adat dan Lembaga Masyarakat Adat di dapeng yang ada di wilayah adat Doberay maupun Bomberay,” papar Sawaki.
Dirinya menambahkan, tidak setiap saat pihaknya melakukan konferensi pers, tetapi setiap tahap yang berjalan, Pansel secara terbuka memberikan informasi ke media.
Sawaki mengatakan, sesuai aturan, Pansel telah diamanatkan bekerja secara transparan dengan memberikan informasi yang terbuka ke publik.
Misalnya, lanjut Sawaki, setelah Pansel menetapkan calon anggota DPR Papua Barat yang nanti masuk tahapan seleksi selanjutnya akan dibuka secara umum dan diberi ruang ke publik untuk memberikan tanggapan terhadap calon yang lolos ke tahap selanjutnya.
“Saya pikir ini bagian dari transparansi. Tanggapan masyarakat akan digunakan oleh Pansel untuk mempertimbangkan bagi calon-calon ketika mengambil pertimbangan di akhir. Tidak untuk mempengaruhi proses, tetapi akan dipakai di akhir pertimbangan,” tandas Sawaki. [FSM-R1]



















