Manokwari, TP – Yenusson Rumaikeuw kini tengah berupaya mewujudkan visi untuk mengaktifkan kembali marwah dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Papua (Unipa), setelah diberikan amanat dan tanggungjawab sebagai presiden mahasiswa (Presma), Universitas Papua (Unipa) periode 2024-2025.
Dikatakan Rumaikeuw, seperti yang diketahui sejak terjadinya pandemi covid-19 mengakibatkan beberapa BEM ditingkat Fakultas maupun Universitas mengalami kevakuman.
“Jadi program prioritas utama saya sebagai presma unipa yakni, mengaktifkan kembali BEM dan mengembalikan Marwah BEM Unipa serta mengaktifkan kembali semua BEM ditingkat fakultas,” terang mahasiswa Fakultas Peternakan Unipa angkat 2019 ini kepada Tabura Pos di Sekretariat BEM Unipa, Senin (6/1/2025).
Selain itu, kata Rumaikeuw, untuk mengaktifkan BEM ditingkat fakultas, maka sangat perlu dilakukan pelatihan dasar kepemimpinan bagi mahasiswa ditingkat fakultas.
Sebab, sambung dia, salah satu syarat untuk menduduki jabatan BEM ditingkat Fakultas dan Universitas harus memiliki pengetahuan yang cukup terkait kepemimpinan secara berjenjang, baik tingkat kepemimpinan tingkat dasar, menengah maupun tingkat atas.
“Kalau program ini sudah berjalan, maka kami akan mendorong pertemuan reuni alumni unipa. Sebab, sejauh ini belum ada perhatian dari alumni terhadap universitas, Tapi, kami juga akan mendorong temu rasa BEM setanah Papua,” ujar alumni SD YPK Eklesia Wari, Biak.
Disinggung terkait peran BEM Unipa terhadap persoalan pembangunan di Papua Barat, terang Rumaikeuw, jika persoalan itu untuk kepentingan masyarakat umum, tentunya akan disuarakan oleh BEM Unipa.
Tapi, tambah dia, jika itu hanya untuk kepentingan oknum dan kelompok tertentu, maka pihaknya tidak akan terlibat.
“Tapi, terkait persoalan kemanusiaan tentu kami akan turun untuk menyuarakan. Karena moto Unipa adalah Ilmu untuk kemanusiaan,” tandas Alumnia SMK Negeri 4 Jayapura. [FSM-R5]