
Manokwari, TP – Upaya menciptakan peternakan yang sehat dengan konsep zero waste dapat dilakukan dengan pengolahan dan pemanfaatan limbah peternakan menjadi produk berguna dan bernilai ekonomis.
Hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan limbah kotoran ternak menjadi sumber energi terbaharukan seperti biogas. Pemanfaatan feses ternak sapi menjadi biogas akan menghasilkan limbah yang dikenal dengan slurry.
Slurry adalah ampas biogas yang terdiri dari limbah padat dan cair. Pemanfaatan slurry menjadi pupuk dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu bioslurry (campuran limbah biogas padat dan cair), pupuk cair (slurry yang telah disaring dan dipisahkan limbah padatnya) dan pupuk kompos (limbah padat biogas).
Dari keterangan tertulis yang diterima Tabura Pos, Jumat (25/3), menjelaskan, Tim Hibah Riset Desa Fakultas Peternakan UNIPA yang diketuai Prof. Dr. Budi Santoso, dengan anggota Evi Saragih, Ph.D., Purwaningsih M.Sc. dan Iriani Sumpe, M.Sc. mengadakan pelatihan pemanfaatan dan pengolahan limbah biogas menjadi pupuk organik cair dan padat bagi anggota kelompok tani-ternak Meyah-Jawa (MeJa) di Kampung Kali Merah, Distrik Masni.
Anggota kelompok tani-ternak MeJa petani-peternak yang merupakan campuran orang asli Papua dan non-Papua yang memiliki 15 Ha pandang penggembalaan dan 125 ekor ternak sapi yang dipelihara secara ekstensif. Kegiatan pelatihan ini diberikan setelah terlebih dahulu kelompok tani ternak MeJa mendapatkan pelatihan pembuatan biogas dan menerima bantuan 1 unit digester dengan kapasitas 1 m3 dan 4 set kompor gas dan balon penampung gas dari tim Hibah desa.
Peserta pelatihan ini terdiri dari kelompok tani ternak MeJa, masyarakat umu dan 5 orang mahasiswa Fakultas Peternakan yang sedang mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu belajar di luar kampus selama selama 1 semester.
Adapun tujuan pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan pemanfaatan limbah biogas menjadi pupuk organik. Hal ini akan mendukung kegiatan pertanian masyarakat dan mengurangi biaya pupuk serta mencegah pencemaran lingkungan.
Kegiatan pelatihan mencakup penyuluhan yang berisi informasi bioslurry dan cara penggunaanya pada beberapa tanaman pertanian, perkebunan dan hijuan pakan ternak, demo pembuatan pupuk cair berbahan limbah cair dari slurry dan pembuatan pupuk bokhasi (kompos) berbahan limbah padat biogas. Pada kegiatan tersebut, seluruh peserta pelatihan terlihat sangat antusias dan telibat secara aktif dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar pembuatan pupuk dan cara penggunaanya. [*SDR-R4]