
Manokwari, TP – Layanan prima yang diberikan UPT Samsat Manokwari akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan dengan diperolehnya penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo.
Penghargaan diberikan berdasarkan hasil evaluasi pelayanan publik tahun 2021 kepada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Instansi yang mendapat peringkat A + (Pelayanan prima) Kategori kesamsatan adalah 6 daerah. Masing-masing Samsat berada di DKI Jakarta 1, Jogyakarta, Jawa Timur , Bengkulu, Sumatera Selatan dan Papua Barat, yakni UPT Samsat di Manokwari.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB, Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA, yang ditemui usai ramah tamah, Selasa (29/3) malam mengakuinya, bahwa setelah melihat secara langsung pelayanan yang diberikan oleh Samsat Manokwari, benar-benar pelayanan yang prima.
“Ini surprise karena baru pertama kali, luar biasa. Beneran nih pelayanan prima,” Ucap Diah.
Ia pun berharap, dengan layanan prima yang diberikan UPT Samsat Manokwari ini bisa mendorong Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (UPP) lainnya di Papua Barat agar bisa lebih baik dan prima, sehingga bisa ditiru dan diaplikasikan di tempat kerjanya masing-masing.
Atas keberhasilan itu, Diah meminta agar dipertahankan dengan memberikan pelayanan yang prima. Salah satunya, terus berinovasi agar masyarakat selalu mendapatkan pelayanan yang baik. Sebab, layanan yang baik adalah kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan pemerintah. Dan, kepuasan masyarakat akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Kami bangga tadi ada drive thru, dan kami harap inovasinya bisa ditambah lagi. Yang masyarakat hanya butuh waktu 5 menit dan itu sangat cepat. Terus pertahankan keramahtamahannya karena itu sesuatu yang akan meningkatkan image masyarakat kepada pemerintah. Dengan layanan yang baik, kepuasan masyarakat akan meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga semakin baik. Kalau kepercayaan masyarakat sudah baik, maka akan memberikan efek multiplayer kepada yang lain,” ucap Diah.
Dengan telah adanya layanan prima di UPT Samsat Manokwari, Diah berharap akan membuka peluang investasi di Papua Barat semakin luas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.
“Kami berharap, keberhasilan ini juga membuat Samsat di Papua Barat bisa lebih semangat dalam meningkatkan pelayanannya. Terus berikan terobosan yang baru, dan inovasi. Sebab, ke depan teknologi informasi ini akan sangat banyak, mewarnai dan meningkatkan kualitas pelayanan,” tukasnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Papua Barat, Charles H.P Hutauruk mengakui, jika peringkat A+ yang kini diperoleh Samsat Manokwari, bukanlah capaian yang singkat. Butuh waktu yang panjang, mulai dari penilaian pertama yang hanya mendapatkan nilai C, penilaian tahun ke dua mendapatkan nilai B-. Setahun berikutnya terus meningkat dan memperoleh nilai B+ dan hingga akhirnya, penilaian tahun 2021 mampu mengantarkan UPT Samsat Manokwari mendapatkan nilai A+ (Layanan Prima).
Nilai tersebut, lanjut Hutauruk penuh perjuangan para pegawai dan mitra ke Samsatan. Sebab, tanpa hati yang tulus akan susah memberikan pelayanan sepenuh hati. Mulai dari soft skill, budaya kerja, semangat atau spirit, dan inovasi serta dibarengi dengan fasilitas, sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai.
“Hal ini seturut dengan visi Gubernur, bahwa melayani dengan hati membangun dengan kasih. Ditambah dengan fasilitas dan kebijakan pelayanan serta infrastruktur yang berada di tempat strategis, sehingga memberikan tantangan untuk memberikan pelayanan yang baik dengan budaya kerja yang baik. Kita juga berikan bimbingan teknis dan pelatihan juga diberikan supaya dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” katanya.
Menurutnya, prestasi Samsat Manokwari ini dapat menjadi bukti, bahwa di bagian Indonesia Timur, ternyata ada yang mampu mengimbangi daerah Indonesia bagian barat. Dalam melayani, tidak selalu menggunakan uang, namun lanjut Hutauruk melayani menggunakan hati. Sehingga dalam bekerja, tidak selalu harus diberikan komando. Tetapi atas budaya kerja dan semangat, maka motivasi dan budaya kerja terbangun dengan sendirinya.
Saat ini, lanjut dia, giliran untuk bagaimana mempertahankan pelayanan yang prima dapat terus diberikan kepada masyarakat, dan bisa menular ke pelayanan publik lainnya.[RYA]