Manokwari, TP – Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintergrasi (Srikandi) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat dipastikan tidak dapat berjalan secara maksimal.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba mengatakan, tahun ini dirinya sangat pesimis terkait implementasi aplikasi Srikandi di lingkungan Pemprov Papua Barat.
Dikatakan Dowansiba, tahun ini pihaknya hanya mendapatkan pagu anggaran yang terbatas, sehingga anggaran tersebut dialokasikan untuk satu bidang kegiatan dibidang kearsipan yakni, pelatihan kearsipan.
“Untuk sosialisasi dan pelatihan Srikandi di tahun ini belum ada. Karena anggaran kita sangat terbatas, jadi saya pesimis terkait impelentasi aplikasi Srikandi,” ungkap Dowansiba kepada Tabura Pos di Aula Unipa, Manokwari, belum lama ini.
Disinggung terkait jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah mengimplementasikan aplikasi Srikandi, terang Dowansiba, hanya beberapa OPD yang aktif menggunakan aplikasi Srikandi, kurang lebih ada dua OPD saja.
Menurutnya, implementasi aplikasi Srikandi sebenarkan diwajibkan untuk dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Sebab, terang Dowansiba, dengan implementasi Srikandi ini terjadi penghematan biaya yang luar biasa. Dimana, dalam memproses surat menyurat dan kearsipan tidak mengenal hujan, malam dan kapan dimana pun pimpinan dapat menindaklanjuti surat masuk maupun surat keluar.
“Jadi proses surat menyurat akan berlangsung secara cepat dan tepat waktu, biayanya tidak besar. Jadi kita tidak perlu mengambil surat secara fisik dan tidak perlu belanja alat tulis kantor (ATK) banyak,” ujar Dowansiba.
Dalam proses surat-menyurat, lanjut dia, tidak perlu lagi diantar kesana, kalau ada singnal langsung bisa dikirim suratnya secara elektronik. Misalnya, jika ingin mengirim surat ke Jakarta, cukup 2 menit saja surat sudah sampai di Jakarta.
“Ya, tahun ini kita pesimis, karena anggaran kita terbatas, sehingga agak sulit mengimplementasikan aplikasi Srikandi di lingkungan Pemprov Papua Barat,” tandas Dowansiba. [FSM-R5]




















