Manokwari, TP – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Papua Barat akan berkolaborasi dengan Fakultas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Universitas Papua (Unipa) Manokwari untuk mendirikan pabrik mini pakan ternak multifeed.
Pabrik ini akan menghasilkan berbagai macam pakan ternak, baik pakan ayam telur, ayam pedaging, pakan ternak sapi, ternak babi, ternak ikan, dan pakan ternak lain.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Papua Barat, drh. Hendrikus Fatem mengatakan, program pendirian pabrik ini merupakan program unggulan untuk menjawab kebutuhan pakan ternak terhadap pengusaha budidaya ternak di wilayah Provinsi Papua Barat.
Diungkapkan Fatem, selama ini ketersediaan dan kebutuhan pakan ternak masih tergantung dari luar daerah, sehingga peluang ini perlu diambil sebagai program prioritas.
Tentunya, lanjut Fatem, pihaknya akan bekerja sama dengan Fakultas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk melakukan berbagai kajian ilmiah tentang pengolahan pakan ternak secara mandiri.
“Kita akan alokasikan anggaran secara bertahap untuk mendorong program ini ke depan. Tahun ini kita akan datangkan beberapa peralatan untuk mengisi pabrik kita di SP 5 Masni,” kata Fatem kepada para wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat, Arfai, Manokwari, Senin (10/2/2025).
Fatem menjelasma pihaknya sedang mendatangkan beberapa peralatan, karena anggaran terbatas, sehingga peralatan yang didatangkan secara bertahap dalam tahun ini.
“Mudah-mudahan pada anggaran perubahan lagi akan dialokasikan untuk pengadaan peralatan lain dan di tahun 2026 kita sudah mulai beroperasi,” ujar Fatem.
Ia menerangkan, bangunan pabrik yang berlokasi di halaman Balai Hijauan Pakan Ternak di SP 5, Distrik Masni, Manokwari, sudah ada beberapa peralatan dan jika nanti peralatannya sudah lengkap, segera di-setting.
Dikatakannya, jika program ini berjalan maksimal, maka akan memberi dampak positif terhadap produksi budidaya ternak di wilayah Papua Barat, sehingga pengusaha atau peternak bisa memberikan kontribusi terhadap program makanan gratis (PMG) dalam hal menyediakan bahan makanan, baik daging maupun telur ayam.
“PMG ini yang paling mudah ada daging ayam dan telur ayam. Nah selama ini produk tersebut didatangkan dari luar Papua Barat, maka kita lagi berupaya menjawab kebutuhan pakan ternak bagi para pengusaha peternak agar mereka dapat berkontribusi dalam program ini, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi mereka,” papar Fatem.
Ditanya tentang pengusaha orang asli Papua yang bergerak di bidang budidaya ternak, kata Fatem, ada beberapa pengusaha orang asli Papua yang bergerak di bidang peternakan, baik peternak telur ayam, peternak ayam pedaging, peternak babi, dan peternak hewan lain.
“Mereka-mereka ini sedang bergeliat, tapi terkendala pada pakan ternak, sehingga kita pemerintah lagi berupaya memecahkan persoalan pakan ternak, khusus di wilayah Papua Barat,” pungkas Fatem. [FSM-R1]