Manokwari, TP – Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Papua Barat menunda program pembukaan daerah black spot di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) pada 2025 ini.
Kepala Diskomunfosantik Provinsi Papua Barat, Frans P. Istia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan program pembukaan daerah black spot di Pegaf sebagai salah satu program prioritas, tetapi ditunda karena keterbatasan anggaran.
“Padahal ini menjadi tahun pertama program diusulkan dengan system komunikasi internet berbasis satelit (Starlink),” kata Istia kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, Senin (10/2/2025).
Ia menjelaskan, Kabupaten Pegaf dengan medan yang sulit, maka program pembukaan daerah black spot direncanakan memakai Starlink untuk membuka akses telekomunikasi di kampung-kampung.
Dirinya menjelaskan, dari 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Pegaf menjadi daerah yang hampir sebagian wilayahnya adalah black spot, sehingga dengan Starlink bisa membuka daerah-daerah tersebut.
“Ketika kita melihat alokasi anggaran pada Diskominfosantik Papua Barat tahun ini terbatas, program ini kami pending,” kata Istia.
Pembangunan 2 BTS di Hingk
Dirinya menambahkan, pada tahun ini, Pemprov mendapat bantuan pembangunan 2 unit Base Transceiver Stasion (BTS) di Distrik Hingk, Kabupaten Pegaf.
Dikatakannya, pembangunan 2 unit BTS ini hasil koordinasi Pemprov dan Telkomsel yang sudah dijawab pusat, sehingga Papua Barat mendapat alokasi 2 BTS.
Namun, lanjut Istia, pemda harus menyediakan apron berupa tower dan power yang telah diusulkan dalam rancangan anggaran ini. Dengan ketidakmampuan APBD, maka pembangunan tower ditunda.
“Kami akan mengambil langkah-langkah lain dan melaporkan ini ke gubernur terpilih, karena kalau tidak segera dibangun akan dialihkan ke wilayah lain,” kata Istia.
Ia menerangkan aksebilitas bukan hanya infrastruktur jalan semata, tetapi juga di bidang telekomunikasi, karena dengan membuka akses komunikasi antarwilayah dan penduduk bisa memperpendek jarak.
Dikatakannya, dengan terbukanya aksebilitas telekomunikasi, pemda bisa mengekspos potensi di berbagai sektor, baik pariwisata, pertanian, kehutanan, dan sektor lainnya. [FSM-R1]