Manokwari, TP – Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) bersama Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan membahas pengembangan kelapa sawit terutama bagi koperasi petani sawit rakyat di Manokwari, Papua Barat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Agustinus Warbaal mengatakan, pertemuan itu membahas aspirasi dari koperasi petani sawit rakyat di Warmare, Manokwari yang ditindaklanjuti oleh BP3OKP Papua Barat.
Dikatakan Warbaal, aspirasi dari koperasi petani sawit rakyat ini berkaitan dengan tunjangan dana pengembangan kelapa sawit dari para petani sawit rakyat ini.
“BP3OKP Papua Barat menindaklanjuti aspirasi dari koperasi petani sawit rakyat ini. Pemerintah Pusat selalu menyiapkan dana tersebut,” kata Warbaal kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat, belum lama ini.
Dijelaskan Warbaal, hanya saja sebelum dana tunjangan dana pengembangan kelapa sawit itu direalisasi ada beberapa syarat yang harus dilengkapi diantara luas lahan tetapi juga calon petani dan calon lokasi (CPCL).
Lebih lanjut, kata Warbaal, pada prinsipnya, pihaknya siap membantu kelompok tani untuk mendapat dukungan dana yang disediakan pemerintah pusat melalui BP3OKP Papua Barat.
Sebab, tambah dia, dana-dana seperti ini sudah disiapkan pemerintah pusat bagi kelompok tni sawit di seluruh Indonesia, tinggal daerah melakukan pemenuhan syarat-syarat untuk realisasi anggaran itu kepada kelompok tani.
Disinggung terkait koperasi yang pernah mendapatkan bantuan dana tersebut, kata Warbaal, Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera (KPSAS) yang dikoordinir oleh D. Paiki.
Ia mengaku sudah ada kelompok tani yang tergabung dalam koperasi di Manokwari, yang mendapat dukungan dana operasional seperti yang dimaksud.
“Seperti beasiswa yang diberikan untuk anak petani. Kita dari provinsi hanya fasilitasi, tapi yang punya kewenangan untuk verifikasi berkas adalah kabupaten,” tandas Warbaal.
Untuk diketahui, sejauh ini pengembangan perkebunan sawit berada di Manokwari, Fakfak, dan Teluk Bintuni dengan lima perusahaan, yakni PT. Medco Papua Hijau Selaras dan PT. Permata Sawit Emas di Manokwari, PT. Varita Majutama dan PT. Subur Kurnia Raya di Fakfak dan PT. Rimbun Sawit Papua di Bintuni.
Sementara itu tercatat 9.400 Ha kebun sawit dikelola petani yang tergabung dalam koperasi dengan masing-masing memegang sertifikat. [FSM-R5]