Sorong, TP – Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaoran, S.IK memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ketupat Dofior 2025, pada Kamis (20/3/2025).
Apel yang dilaksanakan di Halaman Polres Sorong ini melibatkan personel gabungan, diantaranya Polisi Militer (PM) AD, Kodim 1802/ Sorong, Pol PP Kabupaten Sorong, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja dan Kejaksaan Negeri Sorong. Apel kali ini juga turut dihadiri Asisten I Pemkab Sorong, Adi Bremantyo, mewakili Bupati Sorong.
Kapolres Sorong mengatakan, sesuai arahan Kapolri, Operasi Ketupat Dofior 2025 dilaksanakan dalam rangka pengamanan mudik jelang hingga pasca Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah agar dapat berjalan dengan aman tertib dan lancar.
Dalam amanat Kapolri yang dibacakan Kapolres, berdasarkan hadil survei potensi pergerakan masyarakat selama libur lebaran 2025 diprediksi mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 146,48 juta orang. Namun angka tersebut fluktuatif dan dapat berubah sewaktu-waktu.
“Dari pengalaman pada pengamanan Lebaran tahun 2024, jumlah realitas prmudik jauh lebih besar dibanding angka survei. Apalagi saat ini ada stimulus kebijakan pemerintah di momen mudik, dengan memberikan diskon tarif tiket dan tol.” ungkap Kapolri dalam amanat tertulis.

Selain itu, juga ada kebijakan work from anywhere hingga perpanjangan masa liburan sekolah yang cukup mempengaruhi kegiatan pemudik. Olehnya itu, puncak arus mudik secara nasional diprediksi akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025 dan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada tanggal 5-7 April 2025.
Berkaitan dengan hal tersebut, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar operasi terpusat dengan sandi ‘ketupat 2025’ dan mengusung tagline ‘mudik aman keluarga nyaman. Operasi Ketupat ini akan diselenggarakan pada tanggal 23 Maret sampai 8 April 2025 untuk 8 Polda Prioritas, serta tanggal 26 Maret sampai 8 April 2025 untuk 28 Polda lainnya.
Secara nasional, Operasi Ketupat melibatkan 164.298 personel gabungan yang akan menempati 2.835 pos, terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan serta 309 pos terpadu. Sehingga total sebanyak 126.736 pos disiagakan di berbagai titik termasuk di masjid, lokasi saat Idul Fitri, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, pemerintah telah mengeluarkan surat keputusan bersama yang mengatur tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, perhentian pekerja proyek konstruksi dan pengalihfungsian sementara penimbangan kendaraan sebagai tempat istirahat bagi pengguna jalan.
Olehnya itu, Kapolri meminta agar pelaksanaan SKB dapat dipedomani bersama dan disosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai saluran media. Di samping itu dalam rangka mengurangi kepadatan arus, telah disiapkan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan ganjil genap, contraflow dan one way system. Di mana pelaksanaannya akan disesuaikan berdasarkan analisa pantauan CCTV, traffic counting, serta laporan petugas di lapangan secara Real Time dan berkala.
“Guna menjaga kelancaran pada jalur penyebrangan akan diterapkan delaying system buffer zone dan skrining tiket, serta pemberlakuan pola operasi kapal tiba bongkar berangkat. Selain kelancaran arus lalu lintas dan jalur penyebrangan stabilitas harga dan ketersediaan Bapok serta BBM juga perlu diperhatikan,”
Pelayanan yang ramah dan responsif juga harus menjadi prioritas selama pengamanan mudik lebaran 2025. Petugas yang humanis juga diharapkan dapat memberikan edukasi dan imbauan kepada pengemudi untuk istirahat sejenak guna menghindari microsleep. Serta ingatkan pengemudi untuk melakukan pengecekan kesehatan diri, maupun kesiapan kondisi kendaraan. (CR24)