Manokwari, TP – Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, S.hub.Int.M.H memberikan santunan dan bantuan sembako kepada Santri/Santriwari Pesantren Hidayahtullah Manokwari.
Santuan dan bantuan itu diserahkan Pangdam XVIII/Kasuari saat buka puasa bersama dengan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKKPI) Papua Barat, Pimpinan Media dan Persit KCK Kodam XVII Kasuari di Masjid Istiqal Kodam XVIII/Kasuari, Selasa (25/3).
Selain mempererat silahturahmi bersama keluarga besar FKKPI di Papua Barat dan media sebagai mitra TNI. Pangdam VXII Kasuari menyampaikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk mewujudkan kebersamaan, memperkuat hubungan persaudaraan dan meningkatkan kepedulian sosial.
“Semoga kebersamaan yang sudah terjalin baik ini terus terjaga sehingga ke depan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” harap Pangdam XVIII Kasuari.
Ketua FKKPI Papua Barat, Samy Saiba menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena buka puasa bersama Pangdam XVIII/Kasuari serta Pejabat Utama dan jajaran Kodam XVII/Kasuari dapat terlaksana.
Menurut Samy, kegiatan buka puasa bersama yang dilaksanakan Kodam XVIII/Kasuari bukan hanya sekedar menikmati hidangan yang diisajikan, namun memiliki makna luas untuk menanamkan kebersamaan dan kepedulian social antar sesama, sehingga bulan Ramadhan dapat menjadi berkat.
Lanjut Samy, buka puasa bersama ini juga mencermikan kedekatan kekeluargaan antara jajaran Kodam XVII Kasuari dengan keluarga FKPPI Papua Barat.
“Dalam kesempatan buka puasa bersama ini, kami juga banyak bertukar cerita dengan Pangdam XVIII/Kasuari. Saya berharap kepedulian sosial Kodam XVIII/Kasuari dengan menyantuni anak-anak santri dari Pesantren Hidayahtullah dapat diikuti pihak lain. Doa kami, Pangdam dan seluruh jajaran Kodam XVIII/Kasuari sukses selalu dalam pelaksanaan tugas,” ujar Samy.
Dalam Tausyiahnya, Ustads Agus Siswanto menyampaikan Ramadhan adalah bulah suci, bulan kemuliaan karena para malaikat melihat umat Muslim taat beribadah kepada Allah dengan menjalankan ibadah, sholat, taraweh, puasa ibadah soasial serta ibadah lainnya.
Sekiranya Ramadhan lamanya 12 bulan, alangkah indahnya hidup ini karena alasan ibadah puasa adalah tidak boleh berbohong, maksiat dan dilarang berkata dan bertindak salah.
Dikatakan Siswanto, ada tiga kemuliaan Alllah SAW selama bulan Ramadhan, pertama, malam Nadzrah yang dimaknai sebagai malam kasih saying Allah SAW kepada umatnya, dimana pintu surga terbuka bagi mereka yang berpuasa di bulan Ramadhan.
Dimana Jin dan Setan dibelenggu agar tidak mengganggu orang beribadah. Kedua, malam Lailatul Nuzul Quran adalah malam penuh kemuliaan dimana Alquran diturunkan sebagai pedoman umat Muslim untuk taat kepada Allah.
“Apakah kita sudah membaca dan mengamalkan Al-Quran yang sudah diturunkan Allah SAW dalam kehidupan ini. Kalau pekerjaan masih dijadikan alasan tidak berpuasa berarti tidak ada niatan menjalankan perintah Allah SAW,” pungkas Siswanto seraya menambahkan kemuliaan bulan Ramadhan ketiga adalah malam Lailatul Qadar, malam yang sangat istimewa bagi umat Muslim hingga disebut malam yang lebih bak dari seribu bulan. [K&K-R1]