
Manokwari, TP – Aktifitas penambangan emas yang tengah marak terjadi di wilayah Pegunungan Arfak Papua Barat telah menyedot perhatian semua pihak. Apalagi, setelah terjadinya musibah kecelakaan maut yang merenggut 18 nyawa pekerja tambang yang pulang dari camp hendak kembali Manokwari, Rabu (13/4/2022).
Terkait aktifitas penambangan emas, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing yang dikonfirmasi para wartawan usai menjenguk para korban yang masih dirawat, mengatakan, akan menjadi catatan untuk dilakukan evaluasi bersama.
Kapolda menyebut, penambangan emas ini menjadi masalah yang menarik untuk dievaluasi bersama, namun aktifitas penambangam emas ini banyak dilakukan oleh skala kecil secara individual maupun usaha-usaha kecil.
Kapolda mengungkap, kegiatan penambangan skala kecil sering terjadi di tempat yang secara geografis sulit dijangkau karena tuntutan mencukupi kebutuhan finansial. Disisi lain, aktifitas tersebut tidak terkoordinir dengan baik sehingga berdampak pada lingkungan.
“Kita juga tidak tahu apakah mereka itu menggunakan bahan kimia yang dilarang sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada tahun 2017 kita sudah sepakat bahwa pemerintah sudah mengurangi dan menghapus bahkan praktek-praktek penggunaan merkuri menjadi hal yang akan kami perhatikan. Tetapi kami juga harus bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda),” ucap Kapolda di RSAL Manokwari, Kamis (14/04/2022).
Untuk penegakkan hukum, Kapolda mengatakan, pihaknya hanya melihat apakah ada dampak kerusakan lingkungan atau tidak. Untuk mengetahui secara pasti aktifitas tersebut pihaknya mengalami kendala akses yang sulit dijangkau.
“Kita bayangkan jika ada penggunaan merkuri itu akan berdampak kepada individu, keluarga dan sebagainya. Itu tidak bisa hilang dia tetap ada dan bisa merusak. Tenaga kerjanyapun kalau kita lihat karena mereka individu dan usaha kecil ini yang menjadi catatan buat kami semua dan menjadi catatan buat semua yang melakukan kegiatan-kegiatan itu. Masalah ini juga menjadi masalah yang menarik untuk menjadi evaluasi buat mereka semua,” pungkas Kapolda. [AND-R3]