Manokwari, TP – BPOM Manokwari berharap tidak ada kendala dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Manokwari karena para pekerja di satuan pelaksana (satpel) sudah mendapat sertifikat kompetensi.
Kepala BPOM Manokwari, Agustince Werimon mengatakan, terkait program MBG, sudah ada MoU antara BPOM dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Khusus di wilayah Manokwari, kata dia, BPOM sudah melakukan edukasi pada 2 sarana satpel dan melakukan pengambilan sampel di sekolah.
“Kita ada kerja sama dengan satpelnya. Mereka akan menginformasikan sekolah, mana yang mendapat program MBG dan kami akan ambil sampelnya,” kata Agustince Werimon kepada Tabura Pos di Wosi, Manokwari, Rabu (26/3).
Menurut dia, pada pelaksanaan program MBG, BPOM sebatas surveillance, tidak melakukan pengawasan rutin. Di samping itu, pihaknya juga masih menunggu arahan dari BPOM Pusat tentang pengawasan lebih lanjut.
Sebab, kata dia, meski sudah ada MoU di antara BPOM dan BGN, tetapi anggaran untuk penyediaan reagen belum tersedia.
“Kami belum bisa fokus pengawasan karena belum ada anggaran untuk reagen. Kita menguji kan butuh reagen dan saat ini reagen yang kita punya hanya untuk pengujian sampel rutin,” katanya.’
Dikatakannya, sejauh ini dari BPOM sudah melakukan edukasi pada 2 satpel di Manokwari sebagai salah satu syarat untuk mendapat sertifikat layak higienis sanitasi dari Dinas Kesehatan.
“Ini kan makanan siap saji jadi izin dan segala sesuatu berhubungan dengan Dinas Kesehatan. Syaratnya pekerja harus memiliki sertifikat keamanan pangan dan BPOM mempunyai kompetensi memberikan penyuluhan dan sertifikat keamanan pangan. Ada sekitar 40 pegawai diberikan edukasi dan mereka dapat sertifikat. Edukasi tentang prinsip keamanan produk pangan, bagaimana mengelola pangan dan menjaga kebersihan. Untuk hasil produk menjadi tanggung jawab pihak pengelola,” tandas Agustince Werimon. [AND-R1]