Manokwari, TP – Sebanyak 413 Siswa-siswi kelas XII dan XIII dari 12 Program Keahlian SMK Negeri 2 Manokwari mengikuti tahapan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Tahun Pelajaran 2024-2025 selama 3 hari yang dimulai, Senin (28-30/4/2025).
Sebanyak 12 Program Keahlian diantaranya, Teknik mesin, pengelasan, desain permodelan dan informasi bangunan, bisnis konstruksi properti, elektronika.
Lalu, kelistrikan, komputer dan jaringan, multimedia, Teknik alat berat, kendaraan ringan dan Teknik sepeda motor serta Teknik geologi pertembangan.
Kepala SMK Negeri 2 Manokwari, Regina Wutoy menjelaskan, di tahapan terakhir asesmen nasional pihaknya melakukan UKK hari ini (kemarin) telah dibuka resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Manokwari pada 12 program keahlian.
Dikatakan Wutoy, UKK terhadap 12 program keahlian ditanggani langsung oleh 12 orang penguji eksternal dari dunia usaha atau dunia industri guna melakukan assesmen atau verifikasi sertifikasi uji kompetensi bagi 413 siswa-siswi.
“Industrinya semua dari Kota Manokwari dan juga ada Unitet Tractor yang langsung menangani pelaksanaan UKK untuk teknis alat berat. Di hari terakhir akan diumumkan, apakah siswa lulus dengan mencapai standar kompetensi lulusan yang dipersyaratkan sesuai SKKNI atau tidak,” terang Wutoy kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin.
Dijelas Wutoy, soal-soal UKK yang saat ini diujikan resmi diturunkan langsung dari Direktoral Jenderal (Ditjen) Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Jadi assesmen ujian sekolah kami susun sendiri ditingkat komunitas mata pelajaran. Sementara untuk UKK soalnya secara nasional,” ujarnya.
Dirinya berharap, siswa-siswa dari 12 program keahlian ini dapat mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Walau pun ada kendala dalam proses pembelajaran ada peralatan yang kurang memadai.
Tetapi, dirinya yakin, selama siswa-siswinya mengikuti prakerin selama 6 bulan dan industri yang memberikan prakerin mengikuti mereka kembali untuk menguji UKK.
Sehingga, dirinya yakin siswa-siswi SMKN 2 dapat mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Apa bila mereka berjuang, berusaha dan komitmen untuk lulus guna mendapatkan sertifikat.
Lebih lanjut, kata Wutoy, sertifikat keahlian ini akan ditandatangani langsung oleh Kadin Kabupaten Manokwari dengan harapan, dapat mengantarkan siswa-siswi SMK ke dunia Industri.
“Kami berharap, anak-anak kami bisa serius dan dapat mengukur kemampuannya sampai dimana, karena mereka angkatan pertama yang gunakan kurikulum merdeka,” harap Wutoy. [FSM-R5]


















