• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, Mei 20, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home LINTAS PAPUA PAPUA BARAT DAYA

Miliki Potensi Alam Melimpah, Masyarakat Adat Sorong Selatan Siap Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

AdminTabura by AdminTabura
19/05/2025
in PAPUA BARAT DAYA
0
Miliki Potensi Alam Melimpah, Masyarakat Adat Sorong Selatan Siap Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Suasana pelatihan sustainable ecotourism tiga Pokdarwis di Kabupaten Sorong Selatan. IST

0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Sorong, TP – Masyarakat adat dari tiga kampung di Kabupaten Sorong Selatan, yaitu Kampung Bariat dan Nakna dari Distrik Konda, dan Kampung Klaogin dari Distrik Seremuk siap mengembangkan pariwisata berkelanjutan di daerahnya.

Hal itu menjadi komitmen bersama masyarakat adat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) usai mengikuti Pelatihan Ekowisata Berkelanjutan sekaligus uji coba wisata di Kampung Klaogin, pada tanggal 14-17 Mei 2025.

Pada lesempatan tersebut, ketiga Pokdarwis juga secara resmi terbentuk dan dilantik langsung oleh Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Dispora) Sorong Selatan, Daud Azer Fatary, SE, M.Tr.Ap.

Dalam sambutannya, Daud mengatakan, bahwa Kabupaten Sorong Selatan dikaruniai keindahan alam yang luar biasa, mulai dari hutan tropis, keanekaragaman hayati, hingga budaya yang kaya.

“ni adalah aset wisata alam yang tak ternilai harganya. Yang sudah semestinya dilestarikan dam dikembangkan. Bukan saja untuk kehidupan hari ini, melainkan untuk dinikmati oleh anak cucu dan keturunan kita di masa mendatang,” kata Daud.

Daud juga berpesan, bahwa pemberdayaan masyarakat adalah subjek utama agar manfaat ekonomi langsung dirasakan oleh mereka. Olehnya itu, pemerintah mesti mendukung dengan peraturan yang pro lingkungan. Sehingga jadilah pionir ekowisata yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan kelestarian alam. 

Selain Dispora Sorong Selatan, kegiatan ini melibatkan Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispora Parekraf) Papua Barat Daya, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Maluku-Papua, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Papua Barat Daya dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Indonesia Ecotourism Network (Indecon), serta didukung oleh Konservasi Indonesia.

Ketiga Pokdarwis yang terlibat dalam pelatihan ini merupakan bagian dari masyarakat adat tujuh sub-suku di Kabupaten Sorong Selatan yang sedang memperjuangkan pengakuan dari Kementerian Kehutanan atas usulan Perhutanan Sosial melalui skema Hutan Adat.

Ketua Pokdarwis Kampung Klaogin, Dance Yadafat, mengaku sangat tertarik mengikuti kegiatan pelatihan sebab sangat sarat ilmu terkait dengan sustainable development ecotourism

“Saya tertarik mengikuti kegiatan ini karena kami dapat menerima ilmu bagaimana cara mengelola pariwisata alam dan budaya. Kami dari Pokdarwis Klaogin belum mengetahui apa langkah-langkah mengenai bagaimana cara menyelenggarakan wisata di tempatnya sendiri. Saya, selaku ketua Pokdarwis, mau mencapai keberhasilan untuk masyarakat saya maka kerja saya harus berhasil,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kampung Bariat, Yance Konjol, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat menunjang hak-hak adat, menjaga hak-hak adat dan juga hak-hak masyarakat secara umum, untuk melindungi cenderawasih, lau-lau (kanguru), kakatua putih jambul kuning, nuri kepala hitam dan lain-lain.

“Demi keberlangsungan ekosistem dan lestarinya keanekaragaman hayati, kami siap untuk bangun pariwisata demi masa depan anak-anak kami,” tutur Yance Konjol.

Manager Program Sorong Selatan untuk Konservasi Indonesia, Muhamad Varih Sovy menerangkan bahwa, pada awal tahun 2025 Konservasi Indonesia telah melakukan kajian terhadap potensi alam Kabupaten Sorong Selatan. Di mana berdasarkan kajian itu dinyatakan bahwa Sorong Selatan sangat potensial untuk pengembangan ekowisata.

Ragam ekosistem di sekitar Kampung Klaogin saja memiliki keanekaragaman hayati tinggi, yang mencakup 41 spesies pohon, 28 jenis burung, dan 10 reptil, serta 9 genus mamalia dan 13 genus ikan, 14 tanaman obat-obatan, dan mencatat setidak-tidaknya 16 atraksi wisata budaya yang menarik.

Selain itu, Kajian KI dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat pada tahun 2023 juga mencatat bahwa dari total 654.900 hektar luas wilayah di Sorong Selatan, sebanyak 497.522 hektar-nya diklasifikasikan sebagai ekosistem alami bernilai tinggi.

“Sorong Selatan memiliki 32 jenis ekosistem alami, termasuk hutan gambut tropis yang esensial untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus penyedia jasa ekosistem esensial bagi masyarakat yang bergantung pada praktik pemanfaatan hutan dan agroforestri berbasis ekologi dan subsisten. Kajian kami juga mencatat keberadaan 416 jenis tumbuhan dan 372 jenis vertebrata, termasuk 58 mamalia, 280 burung, 36 reptil, dan 14 amfibia, menjadikan Sorong Selatan sebagai kawasan biodiversity yang sangat sangat kaya di Papua Barat Daya” terang Varih.

Ia juga menekankan, bahwa jalan panjang membentang untuk Sorong Selatan dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

“Selain kebutuhan regulasi yang berpihak pada kelestarian alam dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, yang pastinya harus bermuara kepada kesejahteraan masyarakat, beragam tantangan lain juga harus diberikan solusinya. Mulai dari keterbatasan sarana dan prasarana, akomodasi dan aksesibilitas yang masih terbatas, hingga kepada pengembangan sumber daya manusia tentu harus menjadi prioritas,” tandas Varih. (*CR24)

Previous Post

Wabup Minta Paguyuban Karanganyar Eksis Sebagai Wadah Pemersatu di Manokwari

Next Post

Wujudkan Visi Misi Pemprov Papua Barat, ASN Diminta Samakan Pola Pikir dan Tindakan

Next Post
Wujudkan Visi Misi Pemprov Papua Barat, ASN Diminta Samakan Pola Pikir dan Tindakan

Wujudkan Visi Misi Pemprov Papua Barat, ASN Diminta Samakan Pola Pikir dan Tindakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!