Manokwari, TP – Tim gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi 1 korban meninggal dunia pada hari kelima, Rabu (21/5/2025) dalam operasi pencarian terhadap korban banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.
“Pada tanggal 21 Mei 2025 pukul 13.38 WIT, tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi satu korban memakai excavator,” ungkap Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin dalam press release di grup WhatsApp Media Mitra Basarnas Mkw, Rabu (21/5/2025) sore.
Ia menerangkan, pada pencarian hari kelima, tim SAR gabungan meminta dukungan alat atau excavator dari perusahaan lokal untuk membantu pencarian di lokasi banjir dan longsor yang dipenuhi material. “Satu excavator bantu pencarian, sekaligus mempebaiki jalan,” terang Sabaruddin.
Diutarakannya, operasi pencarian dihentikan sekitar pukul 14.00 WIT, karena tiba-tiba turun hujan di lokasi kejadian. “Operasi akan dilanjutkan besok pagi. Ada penambahan personil dari Polda Papua Barat sebanyak 23 anggota dan Batalyon Kibibor sebanyak 30 personil,” rincinya.
Hasil operasi pencarian hari kelima ini menambah panjang daftar jumlah korban meninggal akibat bencana alam menjadi 10 orang meninggal dunia, dari 24 orang yang dilaporkan hilang.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius B.A Prabowo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana dan mendukung proses identifikasi dengan memberi informasi yang diperlukan.
“Saat ini, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan di lapangan. Kami mohon dukungan seluruh masyarakat agar upaya pencarian dan seluruh proses yang dilakukan berjalan lancar,” pintanya.
Ditegaskan Prabowo, Polda Papua Barat akan mendukung penuh upaya kemanusiaan di lokasi bencana meski dihadapkan medan berat dan cuaca yang tidak menentu, tetapi semangat tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan, tidak surut.
Menurutnya, seluruh personil terus bekerja dengan dedikasi tinggi untuk menyelamatkan korban dan memulihkan kondisi masyarakat Pegunungan Arfak yang terdampak bencana.
“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan efektif. Untuk tiga jenazah yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara dari tadi malam hingga saat ini tim DVI masih dalam proses identifikasi korban,” terang Kabid Humas.
Pada hari kelima proses pencarian, Karo Ops Polda Papua Barat, Kombes Pol. Bagiyo Hadi Kurniyanto meninjau lokasi didampingi Dandim 1812 Pegaf, Letkol Czi Indra Dhanu Abidin dan Kapolres Pegunungan Arfak.
Berdasarkan hasil penilaian visual memakai drone oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar), ditemukan potensi longsor lanjutan di area terdampak, sehingga pencarian secara penuh belum bisa dilakukan secara menyeluruh.
Namun, 1 unit excavator telah didatangkan untuk dioperasikan terbatas di zona aman. Dari upaya tersebut, tim berhasil menemukan 1 korban dalam kondisi meninggal dunia, tertimbun material longsor.
Korban dievakuasi memakai excavator dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses identifikasi.
Dalam proses pencarian kali ini, sebanyak 103 personil gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban, terdiri dari 30 personil Polres Pegunungan Arfak, 21 personil Kodim 1812 Pegaf, 12 personil Basarnas, 10 personil BPBD Provinsi Papua Barat, 3 personil BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak, dan 36 personil Polda Papua Barat. [*SDR/AND-R1]